Cara Sederhana Hindari Penipuan Kripto di Medsos
Seiring pesatnya perkembangan teknologi, kejahatan siber atau cyber crime pun semakin berkembang. Dengan bermodalkan smartphone dan media sosial saja kini pelaku kejahatan siber dapat melancarkan aksi penipuan.
Diketahui, Direktorat Pengendalian Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, memperkirakan ada lebih dari 200.000 laporan cyber crime yang disampaikan masyarakat. Adapun media kejahatan yang paling banyak digunakan adalah WhatsApp dan Instagram.
Dunia kripto, termasuk Bitcoin Indonesia, pun tak luput dari sasaran pelaku penipuan atau scam ini. Biasanya, para pelaku akan mengiming-imingi calon korban dengan keuntungan investasi atau trading yang menggiurkan.
Sebagaimana kita tahu, transaksi aset kripto tidak dapat dibatalkan. Hal ini umumnya jadi celah para scammer untuk menjalankan aksi penipuan. Cara ini dimanfaatkan oleh scammer untuk mendapatkan aset Anda, baik uang maupun aset kripto. Supaya tak terjebak penipuan yang berakibat merugikan, berikut beberapa tips yang bisa Anda simak saat menggunakan media sosial.
1. Facebook
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan oleh para scammer lewat Facebook. Tapi, Anda bisa mewaspadai tindak kriminal tersebut lewat beberapa hal-hal sederhana.
Sebelum berinteraksi langsung dengan Anda di Facebook, pelaku scam biasanya akan memulai aksi dengan berbalas komentar di grup atau laman akun Facebook. Setelah itu, mereka akan mengajak Anda untuk melanjutkan obrolan di Facebook Messenger atau melalui aplikasi pesan instan seperti WhatsApp.
Di obrolan privat, mereka umumnya menjanjikan keuntungan investasi atau trading yang tinggi lalu meminta Anda mengirim sejumlah uang untuk diinvestasikan atas nama Anda. Jika hal ini terjadi, ada baiknya untuk menghindari langsung. Jangan pernah kirim uang kepada oknum-oknum tersebut meski mereka menjanjikan keuntungan yang berlipat ganda.
2. Instagram
Tak jauh berbeda dengan yang terjadi di Facebook, scammer biasanya akan membalas komentar Anda di akun Instagram dengan konten aset kripto. Mereka biasanya berusaha mengirim pesan langsung (direct message/DM) di Instagram berisi ajakan untuk berinvestasi atau trading dengan dalih 'menggandakan uang' atau 'pemasukan tambahan'.
Anda bisa kenali profil akun oknum penipu seperti ini yang biasanya dipenuhi foto-foto uang, tangkapan layar atau screenshot keuntungan hasil trading, hingga barang-barang mewah yang mereka klaim dibeli dengan uang hasil trading.
Jika menemukan hal tersebut, sebaiknya Anda berhati-hati karena bisa jadi seseorang tengah berupaya membuat Anda terkesan dengan kesuksesan dan keuntungan hasil investasi yang mereka lakukan. Sebab, hal ini bisa menjebak bahkan membuat Anda yakin untuk 'menitipkan' investasi pada mereka.
Biasanya, jika diperhatikan dengan lebih seksama, tampak hal-hal palsu dalam unggahan foto di akun bodong atau ada editan digital yang telah dilakukan para penipu ini. Karenanya, periksa dulu profil orang yang berinteraksi dengan Anda di media sosial agar dapat lebih berhati-hati. Hindari berkirim uang dan membagikan data pribadi dengan orang yang tidak ada kenal.
3. Aplikasi Pesan Instan seperti Telegram dan WhatsApp
Telegram dan WhatsApp merupakan platform yang populer di kalangan komunitas kripto. Di dalamnya, anggota komunitas kripto dapat berdiskusi tentang informasi dan berita, hingga berbagi tren atau event bertema kripto dengan anggota komunitas lainnya.
Namun, pengguna platform ini juga rentan menjadi sasaran para scammer. Biasanya, para penipu mengklaim dirinya sebagai trader atau broker atau bahkan sebuah organisasi untuk mendapatkan akses ke akun, dompet (wallet), bahkan uang Anda.
Meskipun Anda telah menjadi anggota grup Telegram resmi suatu perusahaan penyedia layanan aset kripto, tak ada salahnya untuk selalu waspada. Sebab, Luno Indonesia juga menemukan beragam modus penipuan baru. Misalnya, oknum penipu menyamar sebagai anggota komunitas lalu mengontak Anda di luar grup secara pribadi untuk menanyakan informasi sensitif.
Selain mengikuti tips di atas, Anda juga bisa menghindari tindak penipuan lewat media sosial dengan lebih selektif dalam memilih komunitas di platform online terpercaya. Salah satunya adalah Luno Indonesia yang memiliki grup Telegram resmi dan menjamin keamanan interaksi Anda dalam komunitas tersebut.
Tim Luno tidak akan menghubungi Anda secara personal untuk menanyakan informasi sensitif, seperti kode OTP, data pribadi, informasi login, atau penawaran untuk trading secara langsung. Apalagi meminta Anda mengirimkan uang dengan iming-iming keuntungan berlipat ganda.
Tak hanya itu, Anda juga bisa menjaga keamanan dan menghindari scam lewat media sosial dengan mengikuti beberapa poin mudah berikut ini:
1. Hindari orang yang menawarkan investasi kripto dengan iming-iming keuntungan besar dan profil media sosialnya mencurigakan
2. Jangan pernah mengirim uang pada orang yang menawarkan investasi di luar platform resmi
3. Jangan pernah memberikan informasi pribadi Anda, termasuk data diri untuk login, kode OTP, dan link otorisasi transaksi pada orang lain.
4. Gunakan aplikasi yang memiliki otentikasi dua faktor (2-factor authentication/2FA).
Itu dia sejumlah tips dan cara sederhana yang bisa Anda lakukan untuk selalu waspada demi menghindari modus penipuan berkedok kripto di media sosial. Untuk Anda yang ingin terjun di dunia kripto, mari gunakan platform terpercaya seperti Luno Indonesia.
Dicetak ulang dari Detik, hak cipta isi berita dimiliki oleh pemilik asli.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.