ICDX: Harga CPO Pekan Ini Bakal Tetap Tinggi, Ini Faktor Pendorongnya
JAKARTA, investor.id - Research & Development ICDX menjelaskan, tren pergerakan harga CPO pekan ini akan dipengaruhi oleh perkembangan kondisi supply dan demand yang akan terjadi. Bila kondisi yang terjadi saat ini pada minyak nabati masih berlangsung, kemungkinan harga-harga tetap akan tinggi.
“Namun bila kondisi cuaca membaik dan mendukung produksi minyak nabati, maka tekanan untuk koreksi bisa terjadi,” tulis Research & Development ICDX kepada Investor Daily, belum lama ini.
Research & Development ICDX menyebut, indikator yang dipantau antara lain pembatasan ekspor minyak sawit Indonesia hingga Ramadan berakhir, pemulihan produksi minyak sawit yang lebih rendah dari perkiraan di Indonesia dan Malaysia serta mandat biodiesel Indonesia yang meningkat. Selain itu, perlu juga memperhatikan perkembangan produk substitusi dari CPO. Pergerakan harga minyak nabati dunia juga akan berpengaruh pada pergerakan harga CPO.
“Harga CPO pekan ini diperkirakan akan berada di resistance 4.250-4.300 Ringgit Malaysia per ton. Apabila menemui tekanan negatif maka harga berpotensi turun ke level support di kisaran harga 4.000 – 4.100 Ringgit Malaysia per ton,” tambah Research & Development ICDX.
Research & Development ICDX menambahkan, melihat potensi pengetatan pasokan akibat kekeringan, harga minyak kedelai kemungkinan masih mendapatkan dorongan akibat kondisi supply yang ada. Kekeringan yang melanda Argentina memiliki dampak yang memaksa petani memangkas prospek panen dan pasokan sebagai pengekspor utama minyak kedelai dunia. Dampak kekeringan terkait pola cuaca La Nina menyebabkan penurunan prospek kedelai lebih lanjut.
Menurut Research & Development ICDX, banyak petani daerah tersebut mengatakan bahwa mereka telah kehilangan hasil panennya yang ditanam lebih awal, diantaranya kedelai, jagung, dan gandum. Indikator yang turut menjadi perhatian adalah forum outlook tahunan Departemen Pertanian AS yang diharapkan merilis prakiraan awal penanaman 2023 dan produksi dari tanaman utama AS.
“Untuk harga minyak kedelai diperkirakan akan bergerak pada level resistance US$ 63-64 per pounds. Apabila menemui sentimen negatif maka harga berpotensi turun menuju level support di kisaran harga US$ 61-60 per pounds,” sebut Research & Development ICDX.
Pada pekan lalu, harga CPO naik di atas 1%. Berdasarkan data Bursa Malaysia Derivatives basis mingguan periode 17 – 24 Februari 2023. Kontrak berjangka CPO untuk pengiriman Maret 2023 naik 61 Ringgit Malaysia (1,47%) menjadi 4.156 Ringgit Malaysia per ton.
Sedangkan kontrak berjangka pengiriman CPO untuk April 2023 menguat 70 Ringgit Malaysia (1,67%) menjadi 4.198 Ringgit Malaysia per ton. Kontrak berjangka CPO pengiriman Mei 2023 terkerek 71 Ringgit Malaysia (1,69%) menjadi 4.202 Ringgit Malaysia per ton. Pada Juni 2023 meningkat 73 Ringgit Malaysia (1,75%) menjadi 4.109 per ton.
Sementara itu, Kontrak berjangka CPO pengiriman Juli 2023 bertambah 61 Ringgit Malaysia (1,47%) menjadi 4.144 Ringgit Malaysia per ton. Serta, Agustus 2023 naik 48 Ringgit Malaysia (1,17%) menjadi 4.102 Ringgit Malaysia per ton.
Dicetak ulang dari Investor, hak cipta isi berita dimiliki oleh pemilik asli.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.