Bulan Literasi Perdagangan Berjangka Komoditi, EWF Cirebon Gencarkan Edukasi PBK

Citrust.id – Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) Kementerian Perdagangan mencanangkan program Bulan Literasi Perdagangan Berjangka Komoditi.

Program tersebut bertujuan meningkatkan literasi Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) dengan memberikan pemahaman yang benar dan tepat kepada masyarakat.

Terkait hal itu, PT Equityworld Futures (EWF) Cirebon menggencarkan sosialisasi dan edukasi tentang perdagangan berjangka komoditi. Salah satunya dengan menggelar sosialisasi dan edukasi PBK kepada para mahasiswa dan dosen Politeknik Trisila Dharma, Jumat (10/3/2023), di kampus setempat.

Pada kesempatan itu, Pimpinan Cabang PT Equityworld Futures (EWF) Cirebon, Ernest Firman, dan Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Abdul Fikri Faqih, hadir sebagai narasumber. Di hadapan para dosen dan mahasiswa, Ernest memaparkan konsep perdagangan berjangka komoditi.

“Selain itu, kami menjelaskan tentang kewirausahaan di industri PBK. Di kondisi saat ini, para mahasiswa harus berpikir kreatif, tidak terjebak oleh ide-ide idealisme. Mereka mesti berpikir rasional,” ujar Ernest Firman, Senin (13/3/2023).

Senada, Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Abdul Fikri Faqih, juga memberikan pandangan atau gambaran tentang kewirausahaan. Menurutnya, mahasiswa berkerja tidak melulu sesuai dengan idealisme kelulusannya saja. Mereka juga harus siap berkecimpung dalam industri apapun.

Masih berkaitan dengan Bulan Literasi Perdagangan Berjangka Komoditi, warga Pekalongan, Jawa Tengah, mengundang EWF Cirebon untuk memberikan edukasi tentang PBK secara lebih terperinci dan berimbang.

Dalam event yang akan berlangsung Jumat (17/3/2023) tersebut, EWF Cirebon mendapat dukungan dari pemerintah dan lembaga-lembaga otoritas dalam talk show mengenai PBK.

Sejumlah narasumber akan menghadiri acara tersebut. Mereka yakni, Direktur Utama PT Bursa Berjangka Jakarta Stephanus Paulus Lumintang dan Direktur Utama Kliring Berjangka Indonesia (KBI) Fajar Wibhiyadi.

Selanjutnya ada Ketua Aspebtindo Udi Margo Utomo, Pimpinan Cabang EWF Cirebon, serta Wali Kota dan Bupati Pekalongan yang juga sebagai narasumber. Direktur Utama PT Equityworld Futures (EWF) pun akan turut hadir.

“Pesertanya mulai dari akademisi lima universitas/politeknik, kalangan pengusaha, hingga masyarakat umum. Di sana akan dikupas secara tuntas, perbedaan antara perusahaan pialang yang legal dan ilegal,” ungkapnya.

Ernest menambahkan, EWF Cirebon mendukung dan menyambut baik Bulan Literasi Perdagangan Berjangka Komoditi yang Bappebti canangkan.

“Kami siap menjadi mitra pemerintah untuk menyebarluaskan informasi tentang industri PBK,” tegas Ernest Firman, lebih lanjut.

Bulan Literasi Perdagangan Berjangka Komoditi mengusung tema “Perlindungan Nasabah dalam Perdagangan Berjangka Komoditi”. Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, membuka program tersebut, Selasa (7/3/2023), di Jakarta.

Dalam siaran pers Bappebti, Mendag mengatakan, industri PBK masih memiliki banyak tantangan. Hal itu akibat tindakan beberapa pihak yang tidak bertanggungjawab, yang menggunakan industri PBK sebagai kedok kejahatan investasi ilegal.

“Bappebti akan terus mengikuti perkembangan, dengan melakukan penyesuaian berbagai aturan untuk memperbaiki PBK di Indonesia agar wajar, adil, dan aman bagi masyarakat. Bappebti juga meningkatkan sinergi dan kolaborasi dengan program-program dari para pemangku kepentingan di industri PBK,” tegas Zulkifli Hasan.

Sementara itu, Kepala Bappebti Didid Noordiatmoko menambahkan, melalui Bulan Literasi Perdagangan Berjangka Komoditi, ia berharap, masyarakat dapat semakin berhati-hati dan selalu memastikan, perusahaan pialang berjangka yang terdaftar di Bappebti. Itu untuk mengindari tindakan penipuan yang dapat merugikan pengguna.

“Pelaksanaan Bulan Literasi Perdagangan Berjangka Komoditi diharapkan memberikan informasi dan pandangan masyarakat yang kerap kurang baik akibat upaya-upaya pihak yang kurang bertanggungjawab menggunakan industri PBK. Semoga acara ini dapat meminimalisasi kedok upaya kejahatan investasi ilegal,” pungkasnya. (Haris)

Dicetak ulang dari Citrust, hak cipta isi berita dimiliki oleh pemilik asli.