• NZD/USD diperdagangkan di wilayah positif untuk 4 hari berturut-turut di dekat 0,6195 pada hari Kamis.
• The Fed mempertahankan suku bunga stabil pada pertemuan bulan Juni tetapi merevisi prospeknya menjadi satu kali penurunan suku bunga pada tahun 2024.
• Sikap hawkish Reserve Bank of New Zealand (RBNZ) terus mendukung Kiwi terhadap USD.

Pasangan NZD/USD melanjutkan reli di sekitar 0,6195 meskipun Dolar AS (USD) melemah pada hari Kamis selama awal sesi Asia. Laporan inflasi Indeks Harga Konsumen (CPI) AS yang lebih lemah dari perkiraan pada bulan Mei telah menyeret Indeks USD (DXY) lebih rendah ke 104,25, namun sikap hawkish oleh Federal Reserve (Fed) membantu DXY mendapatkan kembali ketenangannya.

Inflasi di Amerika Serikat lebih dingin dari perkiraan pada bulan Mei, menurut Biro Statistik Tenaga Kerja AS (BLS) pada hari Rabu. Indeks Harga Konsumen naik 3,3% YoY di bulan Mei, dibandingkan dengan pembacaan sebelumnya dan ekspektasi sebesar 3,4%. Secara bulanan, angka CPI tetap datar di bulan Mei, pertama kalinya sejak Juli 2022, dibandingkan dengan kenaikan 0,3% di bulan April.

CPI inti, tidak termasuk harga pangan dan energi yang bergejolak, naik 3,4% YoY di bulan Mei, dibandingkan kenaikan 3,6% di bulan April dan perkiraan 3,5%. Secara bulanan, CPI inti meningkat 0,2% MoM di bulan Mei.

Laporan CPI yang lebih lemah telah meningkatkan peluang pemotongan suku bunga The Fed tahun ini dan memberikan tekanan jual pada USD. Investor kini memperkirakan peluang penurunan suku bunga The Fed pada bulan September sebesar 73%, naik dari 53% sebelum data CPI dirilis, menurut alat CME FedWatch.

Selain itu, The Fed mempertahankan suku bunga stabil pada kisaran saat ini yaitu 5,25% hingga 5,5% pada pertemuan bulan Juni di hari Rabu, seperti yang diperkirakan secara luas oleh para pelaku pasar. Ketua Fed Jerome Powell mengatakan bahwa sikap restriktif terhadap kebijakan moneter berdampak pada inflasi seperti yang diharapkan oleh para bankir sentral, namun The Fed akan menunggu untuk melihat kemajuan yang memadai. Greenback memulihkan beberapa penurunan setelah sikap hawkish The Fed.

Di sisi lain, inflasi CPI Tiongkok tetap stabil di bulan Mei sebesar 0,3% YoY, meleset dari ekspektasi pertumbuhan 0,4% pada periode yang dilaporkan. Sementara itu, Indeks Harga Produsen (PPI) Tiongkok turun 1,4% YoY di bulan Mei dari pembacaan sebelumnya yang turun 2,5%, di atas perkiraan pasar yang turun 1,5%. Namun, data ekonomi Tiongkok yang beragam berdampak kecil terhadap Dolar Selandia Baru (NZD), meskipun Tiongkok adalah mitra dagang terbesar Selandia Baru.

Sikap hawkish Reserve Bank of New Zealand (RBNZ) terus mendukung Kiwi dan menciptakan dorongan bagi pasangan NZD/USD untuk saat ini. Bank sentral Selandia Baru khawatir dengan tingginya inflasi dalam negeri dan mempunyai peluang lebih besar untuk menaikkan suku bunga di masa depan, sementara RBNZ diperkirakan akan mempertahankan sikap kebijakannya saat ini setidaknya hingga pertengahan tahun 2025.