• Harga emas kesulitan untuk mencatatkan pemulihan yang berarti dari level terendah dua minggu yang dicatat pada hari Rabu.
• Sikap The Fed yang hawkish, imbal hasil obligasi AS yang lebih tinggi, dan penguatan USD baru-baru ini telah menjadi penghambat.
• Ketegangan geopolitik dan ketidakpastian politik membantu membatasi penurunan logam safe-haven ini.

Harga emas (XAU/USD) berosilasi dalam kisaran tepat di bawah $2.300 selama sesi Asia pada hari Kamis dan mengkonsolidasikan penurunan baru-baru ini ke level terendah hampir dua minggu yang dicapai pada hari sebelumnya. Federal Reserve (Fed) mengambil sikap yang lebih hawkish dan memproyeksikan hanya satu kali penurunan suku bunga pada tahun 2024 pada akhir pertemuan kebijakan bulan Juni. Selain itu, komentar baru-baru ini dari sejumlah anggota FOMC yang berpengaruh menunjukkan bahwa bank sentral kemungkinan tidak akan memulai siklus penurunan suku bunganya dalam waktu dekat. Prospek hawkish mengangkat imbal hasil obligasi Treasury AS ke level tertinggi dalam dua minggu dan Dolar AS (USD) ke level tertinggi sejak awal Mei, yang, pada gilirannya, dipandang bertindak sebagai penghambat bagi logam kuning yang tidak memberikan imbal hasil.

Selain itu, nada bullish di bursa ekuitas global menunjukkan bahwa jalur yang paling sedikit resistensinya terhadap harga emas safe-haven adalah ke sisi bawah. Meskipun demikian, pasar masih memperkirakan kemungkinan penurunan suku bunga sebanyak dua kali oleh The Fed pada tahun ini setelah adanya tanda-tanda bahwa inflasi di AS sedang mereda. Hal ini, bersama dengan ketegangan geopolitik dan ketidakpastian politik yang terus-menerus, memberikan dukungan kepada XAU/USD. Penjual juga tampaknya enggan memasang taruhan agresif dan lebih memilih menunggu rilis Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) AS yang penting pada hari Jumat. Sementara itu, data ekonomi AS pada hari Kamis mungkin menghasilkan peluang jangka pendek selama sesi Amerika Utara.