Amerika Serikat

USD melemah terhadap GBP dan memiliki dinamika ambigu terhadap EUR dan JPY.

Indeks harga inti pengeluaran konsumsi pribadi bulan Mei disesuaikan dari 0,3% menjadi 0,1% MoM dan dari 2,8% menjadi 2,6% YoY, memenuhi ekspektasi para ahli. Inflasi melambat, sehingga pejabat Fed AS mungkin akan melakukan pelonggaran kebijakan moneter pada bulan September. Analis memperkirakan dua kali penurunan suku bunga tahun ini sebesar 25 basis poin. Selain itu, pada bulan Mei, pendapatan pribadi tumbuh sebesar 0,5% dibandingkan perkiraan 0,4%, dan pengeluaran sebesar 0,2% dibandingkan dengan 0,3%.

zona euro

EUR melemah terhadap GBP dan JPY namun memiliki dinamika yang ambigu terhadap USD.

Pada bulan Juni, jumlah pengangguran di Jerman meningkat sebesar 19,0 ribu, melebihi perkiraan sebesar 14,0 ribu, dan tingkat pengangguran sebesar 6,0%, bukan 5,9%. Para ahli mencatat lemahnya pasar tenaga kerja Jerman, dan perusahaan masih berhati-hati dalam merekrut karyawan baru, yang berdampak negatif terhadap perekonomian negara. Menurut survei konsumen bulan Mei yang dilakukan oleh analis Bank Sentral Eropa (ECB), sebagian besar responden memperkirakan bahwa tahun depan rata-rata inflasi akan menjadi 2,8%, bukan 2,9%, seperti perkiraan sebelumnya, dan dalam tiga tahun — 2,3% dibandingkan 2,4 %. Dalam 12 bulan ke depan, masyarakat memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan meningkat sebesar 0,8%, dan tingkat pengangguran — sebesar 10,7%.

Britania Raya

GBP melemah terhadap JPY tetapi menguat terhadap EUR dan USD. Pada kuartal pertama, produk domestik bruto (PDB) meningkat sebesar 0,3%, bukan 0,2% — YoY, dan sebesar 0,7% dibandingkan perkiraan 0,6% — kuartal ke kuartal, yang merupakan angka tertinggi di antara semua negara G7. Pendapatan riil rumah tangga disesuaikan sebesar 0,7%, dan investasi bisnis — sebesar 0,5%, lebih rendah dari perkiraan sebesar 0,9%. Para ahli percaya bahwa statistik ini dapat mempengaruhi tindakan pejabat Bank of England, yang kemungkinan besar tidak akan menolak penurunan suku bunga tahun ini namun mungkin akan melonggarkan kebijakan moneter lebih lambat dari perkiraan.

Jepang

JPY menguat terhadap EUR dan GBP tetapi memiliki dinamika yang ambigu terhadap USD. Pada bulan Juni, CPI Tokyo naik dari 2,2% menjadi 2,3% YoY, sedangkan angka inti naik dari 1,9% menjadi 2,1%, meningkatkan kemungkinan pengetatan moneter lebih lanjut oleh Bank of Japan. Para ahli percaya bahwa langkah-langkah tersebut dapat diambil bulan depan, dan pelemahan yen akan mencegah inflasi turun di bawah level target 2,0%. Selain itu, produksi industri di bulan Mei terkoreksi sebesar 2,8%, setelah turun sebesar 0,9% di bulan sebelumnya karena akselerasi di industri otomotif, sehingga investor dapat mengharapkan pemulihan ekonomi nasional secara bertahap.

Australia

AUD menguat terhadap EUR, JPY, GBP, dan USD.

Pada bulan Mei, volume pinjaman hipotek terkoreksi dari 0,5% menjadi 0,4%, begitu pula dengan indikator di sektor swasta. Selain itu, menurut statistik terbaru dari pemerintah Australia, surplus anggaran untuk sebelas bulan pertama tahun keuangan berjalan berjumlah 18,2 miliar dolar Australia, yang disebabkan oleh peningkatan signifikan dalam pendapatan pajak perusahaan.

Minyak

Pertumbuhan harga minyak di pagi hari telah digantikan oleh penurunan.

Meskipun relatif stabil pada siang hari, latar belakang fundamental jangka menengah tetap positif bagi pasar. Ketegangan geopolitik di kawasan Timur Tengah masih berlanjut, meningkatkan risiko gangguan pasokan bahan mentah, dan inflasi di Amerika Serikat yang melambat, meningkatkan kemungkinan Bank Sentral Amerika mulai menurunkan suku bunga pada bulan-bulan musim gugur, yang akan menyebabkan akibat melemahnya tekanan terhadap konsumen Amerika dan peningkatan permintaan bahan bakar di negara dengan perekonomian terkemuka dunia. Dalam kondisi seperti ini, kembalinya pertumbuhan harga emas hitam tampaknya menjadi skenario yang paling mungkin terjadi.