Note

Risalah The Fed Masih Hawkish, Nasib Rupiah Gimana?

· Views 117
Risalah The Fed Masih Hawkish, Nasib Rupiah Gimana?
Foto: Ilustrasi dolar Amerika Serikat (USD). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah terpantau menguat tapi masih ada potensi bergerak volatil karena risalah the Fed masih hawkish.

Melansir data Refinitiv, rupiah ditutup menguat 0,15% di angka Rp16.365/US$ pada kemarin, Rabu (3/7/2024). Nilai tukar rupiah masih akan dipengaruhi oleh keyakinan investor mengenai kebijakan suku bunga The Fed. Para pelaku pasar hingga saat ini menilai suku bunga The Fed akan dipangkas dua kali hingga akhir tahun ini.

Menurut data perangkat Fedwatch, pemangkasan pertama terjadi pada pertemuan September sebesar 25 basis poin menjadi 5,00% - 5,25%. Peluangnya sebesar 59,9%. Kemudian pada pertemuan Desember akan terjadi pemangkasan suku bunga sekali lagi sebesar 25 basis poin ke 4,75% - 5,00%.

Terbaru, rilis risalah The Fed atau FOMC Minutes pertemuan 11-12 Juni. Pejabat Federal Reserve pada pertemuan terakhir mereka mengakui perekonomian AS tampaknya melambat dan "tekanan harga berkurang," namun tetap menyarankan pendekatan wait and see sebelum melakukan penurunan suku bunga.

Namun jika narasi seputar inflasi menunjukkan keyakinan bahwa inflasi sedang menuju ke arah penurunan, para pengambil kebijakan bank sentral AS belum siap untuk membuka kemungkinan penurunan suku bunga.

Para pejabat "tidak memperkirakan bahwa akan tepat untuk menurunkan suku bunga sampai informasi tambahan muncul untuk memberi keyakinan lebih besar bahwa inflasi bergerak secara berkelanjutan menuju" target 2%, kata risalah tersebut.

Para pengambil kebijakan masih menilai bahwa angka tersebut "meningkat" dan hanya menunjukkan perbaikan "sederhana" sejak pertemuan terakhir mereka, sebuah fakta yang membenarkan kelanjutan kebijakan moneter ketat meskipun perekonomian tampak melambat dan tekanan harga berkurang , menurut risalah tersebut.

"Sebagian besar peserta menilai bahwa pertumbuhan aktivitas ekonomi tampaknya melambat secara bertahap, dan sebagian besar peserta menyatakan bahwa mereka memandang kebijakan saat ini bersifat membatasi," dan oleh karena itu kemungkinan akan semakin mengekang perekonomian dan inflasi, menurut risalah tersebut.

Namun dalam pemungutan suara untuk mempertahankan suku bunga kebijakan tetap stabil pada kisaran 5,25%-5,50% seperti yang telah terjadi selama satu tahun, "para peserta mencatat bahwa kemajuan dalam mengurangi inflasi tahun ini lebih lambat dibandingkan perkiraan mereka pada bulan Desember lalu," demikian isi risalah tersebut. , dengan "beberapa peserta" menekankan perlunya kesabaran sebelum menurunkan suku bunga, dan "beberapa" menyebutkan kemungkinan perlunya menaikkan suku bunga lebih lanjut jika inflasi kembali meningkat

Teknikal Rupiah

Secara teknikal dalam basis waktu per jam, pergerakan rupiah kini terkonsolidasi, paling dekat rupiah bisa masih potensi melanjutkan pelemahan ke Rp16.420/US$, ini didapatkan dari high candle intraday 27 Juni 2024.

Sementara untuk support atau potensi penguatan terdekat bisa menguji ke Rp 16.360/US$ yang bertepatan dengan MA200nya.

Risalah The Fed Masih Hawkish, Nasib Rupiah Gimana?Foto: Tradingview
Pergerakan rupiah melawan dolar AS



Dicetak ulang dari cnbcindonesia, hak cipta isi berita dimiliki oleh pemilik asli

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.