Note

Intisari Penggerak Pasar Harian: Yen Jepang turun karena PMI Jasa yang lebih lemah

· Views 40


  • PMI Jasa Jibun Bank Jepang direvisi turun menjadi 49,4 di bulan Juni dari angka di bulan Mei sebesar 49,8. Angka ini menandai pembalikan dari 53,8 pada bulan Mei dan merupakan penurunan pertama dalam aktivitas jasa sejak Agustus 2022.
  • Ketua Federal Reserve (Fed) Jerome Powell berubah sedikit dovish pada hari Selasa. Powell mengatakan bahwa The Fed kembali ke jalur disinflasi. Namun, Powell ingin melihat bukti lebih lanjut sebelum menurunkan suku bunga karena ekonomi AS dan pasar tenaga kerja tetap kuat, menurut Reuters.
  • Presiden Chicago Federal Reserve Bank Austan Goolsbee memperingatkan pada hari Selasa saat wawancara dengan CNBC, dengan menyatakan, "Saya melihat beberapa tanda peringatan bahwa ekonomi riil melemah." Goolsbee lebih lanjut menyebutkan bahwa kemajuan menuju target inflasi 2% The Fed dapat meningkat lebih cepat dari yang diperkirakan.
  • Menurut survei Reuters terbaru yang dilakukan dari tanggal 25 Juni hingga 1 Juli, Bank of Japan diperkirakan akan mengurangi pembelian obligasi bulanannya sekitar $100 miliar (¥16,00 triliun) pada tahun pertama berdasarkan rencana pengetatan kuantitatif (QT) yang akan dirilis. bulan ini. Penyesuaian ini akan menjadikan pembelian bulanan menjadi sekitar ¥4,65 triliun, turun dari laju saat ini sekitar ¥6,00 triliun. Pada tahun kedua, responden survei mengantisipasi pengurangan lebih lanjut, dengan rata-rata pembelian bulanan sekitar ¥3,55 triliun.
  • Menteri Keuangan Jepang Shunichi Suzuki menyatakan pada hari Selasa bahwa dia "mencermati pergerakan FX dengan waspada." Suzuki menahan diri untuk tidak mengomentari tingkat valuta asing tertentu, dan mencatat bahwa tidak ada perubahan dalam sikap pemerintah terhadap valuta asing, menurut Reuters.
  • Pada hari Senin, ahli strategi OCBC Frances Cheung dan Christopher Wong mencatat bahwa “USD/JPY terus diperdagangkan mendekati level tertinggi baru-baru ini. Angka ini juga mendekati level tertinggi sejak tahun 1986. Ada harapan bahwa pihak berwenang Jepang akan segera melakukan intervensi. Meskipun level JPY adalah salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan, para pejabat juga fokus pada laju depresiasi karena tujuan intervensi adalah untuk mengekang volatilitas yang berlebihan.”


Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.