Harga perak mempertahankan kenaikan karena investor berhati-hati menjelang data Indeks Harga Konsumen (CPI) AS yang dirilis pada hari Kamis.
Pernyataan netral Fed Powell pada hari Rabu memberikan dukungan untuk Perak yang tidak memberikan imbal hasil.
Serangan Israel yang kembali terjadi dapat menghambat upaya untuk menegosiasikan perjanjian gencatan senjata dan meningkatkan permintaan akan aset safe-haven Perak.
Harga perak (XAG/USD) menguat untuk sesi ketiga berturut-turut, diperdagangkan sekitar $31,00 per troy ounce selama jam Asia pada hari Kamis. Kenaikan ini dapat disebabkan oleh kehati-hatian investor menjelang rilis data Indeks Harga Konsumen (CPI) AS bulan Juni, yang dijadwalkan dirilis pada hari Kamis, untuk mendapatkan kejelasan lebih lanjut mengenai arah kebijakan moneter Federal Reserve (Fed). Suku bunga yang lebih tinggi berdampak negatif terhadap permintaan aset yang tidak memberikan imbal hasil seperti Perak.
Perkiraan pasar secara umum memperkirakan bahwa CPI inti tahunan AS untuk tahun yang berakhir pada bulan Juni akan tetap stabil di angka 3,4%. Sementara itu, inflasi IHK diperkirakan meningkat menjadi 0,1% bulan ke bulan di bulan Juni, dibandingkan dengan angka sebelumnya yang datar sebesar 0,0%.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
Hot
No comment on record. Start new comment.