• Harga perak naik lebih tinggi karena sentimen dovish seputar kebijakan The Fed.
• Ketua Fed Jerome Powell menyebutkan bahwa inflasi berada pada jalur untuk memenuhi target The Fed secara berkelanjutan.
• Permintaan perak dapat menghadapi tantangan karena pertumbuhan ekonomi Tiongkok kurang dari perkiraan pada kuartal kedua.

Harga perak (XAG/USD) menghentikan penurunan dua hari berturut-turutnya, diperdagangkan sekitar $30,80 per troy ounce pada awal jam Eropa pada hari Selasa. Pergerakan kenaikan ini disebabkan oleh komentar dovish dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengenai sikap kebijakan moneter, yang telah meningkatkan daya tarik logam mulia. Biaya pinjaman yang lebih rendah membuat aset yang tidak memberikan imbal hasil seperti Perak lebih menarik bagi investor.

Ketua Fed Jerome Powell menyebutkan pada hari Senin bahwa tiga pembacaan inflasi AS tahun ini "menambah keyakinan" bahwa inflasi berada di jalur yang tepat untuk memenuhi target The Fed secara berkelanjutan, menunjukkan bahwa peralihan ke penurunan suku bunga mungkin tidak akan lama lagi.

Selain itu, Presiden Fed Bank of San Francisco Mary Daly menyatakan bahwa inflasi sedang mereda sehingga meningkatkan keyakinan bahwa inflasi sedang menuju ke 2%. Namun, Daly menambahkan bahwa diperlukan lebih banyak informasi sebelum mengambil keputusan suku bunga.

Menurut FedWatch Tool dari CME Group, pasar sekarang menunjukkan kemungkinan 85,7% penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan Fed bulan September, naik dari 71,0% pada minggu sebelumnya. Investor kemungkinan akan mengamati data Penjualan Ritel AS untuk bulan Juni, yang akan dirilis hari ini, untuk mendapatkan wawasan lebih lanjut mengenai situasi ekonomi AS.