• Harga emas bertahan positif di dekat $2.410 di awal sesi Asia hari Senin.
• Ketidakpastian yang tinggi seputar pemilihan Presiden AS cenderung berdampak baik bagi emas, yang merupakan aset safe-haven.
• Pembacaan pertama data PMI AS, PDB Q2, dan PCE bulan Juni akan mempengaruhi logam kuning pada minggu ini.

Harga emas (XAU/USD) menarik beberapa pembeli di sekitar $2.410, menghentikan penurunan tiga hari berturut-turut selama awal sesi Asia pada hari Senin. Logam kuning naik lebih tinggi di tengah ketidakpastian politik di Amerika Serikat setelah laporan bahwa Presiden AS Joe Biden mundur dari pemilihan presiden AS.

Pada hari Minggu, Presiden AS Joe Biden mengumumkan bahwa ia akan mengakhiri upayanya untuk terpilih kembali dan akan berbicara kepada negara tersebut akhir pekan ini secara lebih rinci tentang keputusannya. Beberapa ahli berpendapat bahwa berakhirnya kampanye terpilihnya kembali Biden akan meningkatkan volatilitas pasar. “Dengan ketidakpastian mengenai siapa kandidatnya, investor akan mencari tempat berlindung yang aman sampai mereka dapat menilai apakah pengganti Biden akan berlanjut atau tidak. pemerintahan Biden ,” kata Peter Earle, ekonom senior di American Institute for Economic Research.

Selain itu, berita utama yang mengkhawatirkan di Tiongkok, negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia, mengangkat harga logam mulia. Industri dana lindung nilai (hedge fund) di Tiongkok senilai $715 miliar menghadapi tekanan baru dari peraturan yang lebih ketat yang mulai berlaku bulan depan, sehingga mendorong beberapa perusahaan investasi untuk mencari pendanaan tambahan dari perusahaan white Knights atau bahkan menutup tokonya, menurut Reuters. Pedoman baru untuk industri yang terfragmentasi mulai tanggal 1 Agustus akan memberlakukan ambang batas aset yang lebih tinggi agar dana dapat beroperasi, serta aturan investasi dan pemasaran yang ketat.