• WTI menarik sejumlah pembeli pada hari Selasa di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah.
• Kesengsaraan ekonomi Tiongkok, bersama dengan ketakutan akan resesi AS, membatasi potensi keuntungan yang berarti.
• USD mendapat dukungan dari pemulihan imbal hasil obligasi AS dan berkontribusi dalam membatasi keuntungan.

Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS bergerak naik selama sesi Asia pada hari Selasa dan pulih lebih jauh dari level terendah multi-bulan, sekitar $71,20-$71,15 yang dicapai pada hari sebelumnya. Namun, komoditas tersebut kesulitan memanfaatkan pergerakan melampaui batas $74,00 dan saat ini diperdagangkan dengan kenaikan intraday yang hanya moderat, sedikit di atas pertengahan $73,00.

Iran, Hamas, dan kelompok Lebanon Hizbullah berjanji untuk membalas Israel atas pembunuhan kepala politik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran minggu lalu. Hal ini membuat risiko konflik Timur Tengah yang lebih luas tetap ada dan memicu kekhawatiran tentang gangguan pasokan dari wilayah penghasil minyak utama. Selain itu, pergerakan harga Dolar AS (USD) yang lemah, di tengah meningkatnya taruhan untuk pemotongan suku bunga yang lebih besar oleh Federal Reserve (Fed), ternyata menjadi faktor utama yang bertindak sebagai pendorong harga Minyak Mentah.