- Emas menguat untuk hari kedua pada hari Jumat, didukung oleh ekspektasi pelonggaran Fed pada bulan September.
- Data ekonomi AS menunjukkan perlambatan tetapi tidak cukup untuk memicu ketakutan akan resesi.
- Ketegangan Timur Tengah yang sedang berlangsung antara Israel, Lebanon dan Iran membuat permintaan Emas tetap kuat.
Harga emas naik tipis untuk hari kedua berturut-turut karena pelaku pasar tetap yakin bahwa Federal Reserve (Fed) dapat mulai melonggarkan kebijakan pada pertemuan September mendatang. Hal ini dan meningkatnya ketegangan antara Israel, Lebanon, dan Iran membuat permintaan emas batangan meningkat menjelang akhir pekan. XAU/USD diperdagangkan pada $2.432, naik 0,22%.
Data ekonomi terbaru dari Amerika Serikat (AS) menunjukkan ekonomi memang melambat, tetapi tidak akan memicu kembali kekhawatiran akan resesi. Kekhawatiran setelah angka ISM Manufacturing PMI dan Nonfarm Payrolls (NFP) Juli yang suram mulai mereda sebagaimana tercermin dari ekuitas AS yang mencetak kenaikan lumayan di akhir sesi New York.
Pada hari Kamis, Klaim Pengangguran Awal AS untuk minggu yang berakhir pada tanggal 3 Agustus lebih rendah dari yang diharapkan, mengisyaratkan pasar kerja masih tetap solid meskipun agak mendingin.
Harga emas tetap kuat karena penurunan imbal hasil obligasi Treasury AS dan Greenback. Suku bunga acuan obligasi 10 tahun AS turun hampir lima basis poin menjadi 3,944%, sementara Indeks Dolar AS (DXY), yang mengukur kinerja dolar terhadap mata uang lain, turun 0,10% menjadi 103,13.
Analis di ING memperkirakan bahwa Bullion akan tetap optimis dalam jangka pendek. Mereka menulis, "Ke depannya, kami yakin [Emas] akan kembali menguat, di tengah ketidakpastian geopolitik yang sedang berlangsung dan ekspektasi pemangkasan suku bunga dari Fed AS."
Hot
No comment on record. Start new comment.