- Pada hari Jumat, Penjualan Ritel AS naik sebesar 1,0% dari bulan ke bulan pada bulan Juli, peningkatan signifikan dari penurunan 0,2% pada bulan Juni, menurut Biro Sensus AS. Angka ini melampaui perkiraan kenaikan sebesar 0,3%. Selain itu, Klaim Pengangguran Awal untuk minggu yang berakhir pada tanggal 10 Agustus mencapai 227.000, lebih baik dari yang diantisipasi sebesar 235.000 dan menurun dari minggu sebelumnya sebesar 234.000.
- Bank Rakyat Tiongkok (PBoC) mengumumkan pada hari Kamis bahwa mereka akan memperbarui dana fasilitas pinjaman jangka menengah yang jatuh tempo pada tanggal 15 Agustus akhir bulan ini. Bank sentral juga meminjamkan CNY 577,7 miliar (USD 80,9 miliar) melalui perjanjian pembelian kembali obligasi terbalik tujuh hari pada tingkat 1,7% dalam operasi pasar terbuka, mempertahankan tingkat sebelumnya, menurut Reuters.
- Penjualan Ritel Tiongkok tumbuh sebesar 2,7% tahun-ke-tahun pada bulan Juli, melampaui prakiraan pasar sebesar 2,6% dan meningkat dari level terendah 17 bulan pada bulan Juni sebesar 2,0%. Sementara itu, Produksi Industri meningkat sebesar 5,1% tahun-ke-tahun, lebih rendah dari yang diharapkan sebesar 5,2% dan melambat dari pertumbuhan 5,3% yang terlihat pada bulan sebelumnya. Ini menandai bulan ketiga berturut-turut perlambatan dalam output industri.
- Perubahan Ketenagakerjaan Australia dilaporkan sebesar 58,2 ribu untuk bulan Juli, melampaui angka yang diharapkan sebesar 20,0 ribu dan angka sebelumnya sebesar 52,3 ribu. Namun, Tingkat Pengangguran meningkat menjadi 4,2%, melampaui ekspektasi pasar yang tetap stabil di angka 4,1%. Selain itu, Ekspektasi Inflasi Konsumen untuk bulan Agustus naik menjadi 4,5%, naik dari angka sebelumnya sebesar 4,3%.
- Presiden Federal Reserve Bank of Chicago Austan Goolsbee menyatakan kekhawatiran yang meningkat pada hari Rabu tentang pasar tenaga kerja daripada inflasi, dengan mencatat perbaikan terkini dalam tekanan harga di samping data pekerjaan yang lemah. Goolsbee menambahkan bahwa tingkat pemotongan suku bunga akan ditentukan oleh kondisi ekonomi yang berlaku, menurut Bloomberg.
Disclaimer: The views expressed are solely those of the author and do not represent the official position of Followme. Followme does not take responsibility for the accuracy, completeness, or reliability of the information provided and is not liable for any actions taken based on the content, unless explicitly stated in writing.
Like this article? Show your appreciation by sending a tip to the author.


Leave Your Message Now