Amerika Serikat

USD melemah terhadap EUR, GBP dan JPY.

Data perumahan bulan Juli secara umum lemah, dengan izin bangunan turun 4,0% menjadi 1,396 juta dan pembangunan perumahan turun 6,8% menjadi 1,238 juta. Sektor ini berada di bawah tekanan karena suku bunga Federal Reserve mencapai puncaknya dan mungkin akan segera turun. Kemarin, Gubernur Bank Sentral Federal St. Louis Alberto Musalem mencatat bahwa data ekonomi makro telah memperkuat keyakinan regulator terhadap inflasi yang kembali ke target 2,0%, sehingga penyesuaian kebijakan moneter tampak tepat waktu, seraya menambahkan bahwa kenaikan pengangguran menjadi 4,3% disebabkan oleh peningkatan pasokan tenaga kerja, bukan hilangnya pekerjaan.

Zona Euro

EUR menguat terhadap USD tetapi melemah terhadap JPY dan GBP.

Minggu depan, investor tengah menunggu rilis data inflasi Juli di Zona Euro, yang menjadi kunci bagi Bank Sentral Eropa (ECB) untuk memutuskan pelonggaran moneter. Menurut estimasi awal, indeks harga konsumen akan menyesuaikan diri dari 0,2% menjadi 0,0% MoM dan dari 2,5% menjadi 2,6% YoY, sementara indikator inti akan turun dari 0,4% menjadi –0,2% dan tetap pada 2,9%. Implementasi prakiraan tersebut akan mengonfirmasi kecenderungan tekanan harga dalam ekonomi kawasan tersebut untuk melemah dan meningkatkan kemungkinan penurunan biaya pinjaman pada bulan September.

Inggris Raya

GBP menguat terhadap EUR dan USD tetapi melemah terhadap JPY.

Penjualan ritel naik 0,5% MoM pada bulan Juli, di bawah ekspektasi 0,6%, dan 1,4% YoY, sesuai ekspektasi karena penjualan tersebut membalikkan penurunan pada bulan Juni dan mencerminkan pemulihan ekonomi domestik. Sementara itu, profesor ekonomi Alan Taylor telah ditunjuk menjadi anggota Komite Kebijakan Moneter Bank of England, menggantikan Jonathan Haskell, yang telah dianggap sebagai salah satu pendukung paling konsisten untuk mempertahankan suku bunga tinggi, sebuah langkah yang menurut para ahli akan meningkatkan prospek pelonggaran moneter lebih lanjut.

Jepang

JPY menguat terhadap EUR, GBP, dan USD.

Mayoritas responden meyakini inflasi meningkat untuk bulan ketiga pada bulan Juli, meningkatkan prospek pengetatan moneter lebih lanjut oleh Bank Jepang, menurut jajak pendapat Reuters terhadap para ekonom terkemuka. Indeks harga konsumen inti, yang tidak termasuk makanan segar, dapat naik 2,6% hingga 2,7%.

Australia

AUD menguat terhadap USD, melemah terhadap JPY, dan menunjukkan dinamika yang ambigu terhadap EUR dan GBP.

Berbicara di Parlemen, Gubernur Bank Sentral Australia Michelle Bullock mengatakan masih terlalu dini untuk mempertimbangkan pemotongan suku bunga karena risiko peningkatan inflasi masih ada, dan menegaskan bahwa regulator tengah berupaya menemukan keseimbangan antara perlambatan pertumbuhan harga dan pemberian tekanan pada ekonomi dan pasar tenaga kerja. Menurut pejabat tersebut, sumber utama ketidakpastian saat ini adalah rendahnya konsumsi rumah tangga, krisis perumahan, ketegangan geopolitik, dan melemahnya ekonomi Tiongkok.

Minyak

Harga minyak terus turun.

Tekanan pada pasar disebabkan oleh kekhawatiran akan perlambatan ekonomi Tiongkok: statistik yang diterbitkan kemarin mengonfirmasi penurunan harga rumah baru pada laju tercepat dalam sembilan tahun terakhir, melemahnya produksi industri dan meningkatnya pengangguran, yang dapat menyebabkan penurunan permintaan minyak di negara tersebut. Terhadap latar belakang ini, Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang mengatakan bahwa upaya besar harus dilakukan untuk memulihkan konsumsi domestik. Namun, dinamika negatif dari harga emas hitam dibatasi oleh ekspektasi penurunan suku bunga oleh Fed AS pada bulan September, yang seharusnya memberi tekanan pada posisi dolar Amerika terhadap aset alternatif.