- Harga emas turun selama sesi Amerika Utara yang tenang karena pasar AS tutup karena Hari Buruh.
- Laporan ekonomi AS yang akan datang — PMI ISM, lowongan kerja JOLTS, Perubahan Ketenagakerjaan ADP, dan Penggajian Nonpertanian — akan memengaruhi keputusan suku bunga Fed.
- Ketua Fed Powell di Jackson Hole mencatat bahwa inflasi mereda tetapi meningkatkan risiko ketenagakerjaan, sehingga meningkatkan kekhawatiran resesi.
- Ketegangan geopolitik masih ada karena Presiden Biden mungkin mengusulkan kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas, yang berpotensi memengaruhi pasar.
Harga emas turun selama sesi Amerika Utara di tengah volume yang tipis karena pasar AS ditutup selama peringatan Hari Buruh. Sebaliknya, Greenback tetap kuat karena para pedagang bersiap untuk laporan pekerjaan yang dapat memengaruhi keputusan Federal Reserve tentang besaran pemotongan suku bunga pada bulan September. XAU/USD diperdagangkan pada $2.499, turun 0,14%.
Agenda ekonomi AS akan sibuk minggu ini dengan rilis PMI Manufaktur dan Jasa dari Institute for Supply Management (ISM), lowongan pekerjaan JOLTS, Perubahan Ketenagakerjaan Nasional ADP, dan angka Nonfarm Payrolls (NFP).
Dalam pidatonya di Jackson Hole, Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengomentari bahwa risiko inflasi condong ke arah penurunan, sementara risiko ketenagakerjaan condong ke arah kenaikan.
Jumat lalu, pengukur inflasi pilihan Fed, Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi Inti (PCE), tetap tidak berubah di sekitar 2,5%, yang mengisyaratkan bahwa inflasi tetap terkendali. Di sisi lain, selama empat laporan NFP terakhir, Tingkat Pengangguran telah meningkat dari sekitar 3,8% menjadi 4,3%, yang memicu kekhawatiran di kalangan pejabat Fed bahwa pasar tenaga kerja dapat mendingin lebih cepat dari yang diharapkan.
Hot
No comment on record. Start new comment.