WTI BERTAHAN DI BAWAH $73,50 DI TENGAH PERMINTAAN CHINA YANG LAMBAT, PENGHENTIAN EKSPOR LIBYA

WTI menarik beberapa penjual mendekati $73,30 di sesi Asia awal hari Selasa.

Aktivitas manufaktur China melambat pada bulan Agustus, membebani harga WTI.

Penghentian ekspor Libya dan meningkatnya ekspektasi penurunan suku bunga Fed mungkin akan membatasi penurunan WTI.

Harga minyak mentah acuan AS, West Texas Intermediate (WTI), diperdagangkan sekitar $73,30 pada hari Selasa. Aktivitas manufaktur yang melambat di Tiongkok pada bulan Agustus memberikan tekanan jual pada harga WTI. Namun, kekhawatiran pasokan seputar produksi minyak Libya mungkin akan membatasi penurunannya.

Perekonomian yang lesu dan permintaan minyak yang melambat di Tiongkok menimbulkan kekhawatiran akan kesehatan ekonomi negara pengimpor minyak terbesar di dunia, yang membebani harga WTI. Data yang dirilis oleh Biro Statistik Nasional menunjukkan bahwa sektor manufaktur Tiongkok mengalami penurunan pada bulan Agustus, yang menandai titik terendahnya dalam enam bulan. Indeks Manajer Pembelian (PMI) Manufaktur resmi Tiongkok turun menjadi 49,1 pada bulan Agustus, dibandingkan dengan 49,54 pada pembacaan sebelumnya. Pembacaan tersebut meleset dari konsensus pasar sebesar 49,5 pada bulan yang dilaporkan.

Produksi minyak Libya dihentikan pada hari Senin di seluruh negeri di tengah konflik yang sedang berlangsung antara berbagai faksi sejak lengsernya Muammar Gaddafi pada tahun 2011. Kekhawatiran akan gangguan pasokan minyak mungkin memberikan sedikit dukungan terhadap harga WTI.