• Peso Meksiko bersikap defensif saat gejolak politik semakin dalam, mengabaikan investor asing.
• RUU perombakan peradilan AMLO disahkan majelis rendah Meksiko, menunggu persetujuan Senat di tengah pertentangan sengit.
• USD/MXN diperdagangkan dalam kisaran 19,67-19,92 dengan ketidakpastian politik yang membayangi dampak JOLTS AS.

Peso Meksiko terdepresiasi terhadap Greenback pada hari Rabu selama sesi Amerika Utara saat majelis rendah Meksiko memberikan suara dan menyetujui rancangan undang-undang Presiden Andres Manuel Lopez Obrador (AMLO) untuk merombak sistem peradilan. Pada saat penulisan, USD/MXN diperdagangkan pada 19,85, naik lebih dari 0,30%.

Kerusuhan politik di Meksiko berlanjut pada hari Rabu. Setelah lebih dari 17 jam berdiskusi, partai berkuasa Morena dan sekutunya menyetujui RUU AMLO dengan 357 suara mendukung dan 130 suara menentang. Sekarang giliran Senat, di mana Morena hanya kurang satu suara dari yang dibutuhkan untuk meloloskan RUU tersebut menjadi undang-undang sebagai bagian dari Konstitusi Meksiko.

Meskipun pemerintah asing, pekerja sistem peradilan Meksiko, dan perusahaan internasional menyatakan kekhawatiran bahwa reformasi tersebut mengancam supremasi hukum, Kamar Deputi Meksiko menyetujuinya.

Perlu dicatat bahwa pada hari Selasa, Duta Besar AS di Meksiko, Ken Salazar, menyatakan bahwa persetujuan reformasi peradilan dapat merusak hubungan antara Meksiko dan Amerika Serikat.

Meskipun demikian, saat para pedagang mencerna laporan JOLTS AS terbaru, USD/MXN tetap bertahan di tengah kisaran 19,67-19,92. Lowongan pekerjaan pada bulan Juli turun ke level terendah dalam tiga setengah tahun, memicu spekulasi bahwa Federal Reserve AS (Fed) mungkin memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin (bps) pada pertemuan September mendatang.

Menurut CME FedWatch Tool, peluang penurunan suku bunga Fed sebesar 50 bps adalah sebesar 43%; sedangkan untuk seperempat poin persentase, 57%.

Minggu ini , agenda ekonomi AS akan menampilkan rilis Perubahan Ketenagakerjaan Nasional ADP, Klaim Pengangguran Awal, data PMI Jasa S&P dan ISM, serta laporan Nonfarm Payrolls (NFP) pada hari Jumat.