• USD/JPY diperdagangkan dengan bias negatif untuk hari keempat berturut-turut dan bertahan di dekat titik terendah YTD.
• Ekspektasi kebijakan Fed-BoJ yang berbeda ternyata menjadi faktor utama yang membebani pasangan ini.
• Para investor kini menanti-nantikan peristiwa utama bank sentral minggu depan untuk mendapatkan dorongan baru.

Pasangan USD/JPY melemah lebih jauh di bawah pertengahan 141,00 selama sesi Asia pada hari Jumat dan kini telah bergerak kembali mendekati level terendah YTD yang dicapai awal minggu ini. Selain itu, latar belakang fundamental tampaknya condong kuat ke arah pedagang yang pesimis dan mendukung prospek perpanjangan tren turun yang sudah mapan yang disaksikan selama sekitar dua bulan terakhir.

Dolar AS (USD) merosot ke level terendah mingguan baru menyusul meningkatnya taruhan untuk pelonggaran kebijakan yang lebih agresif oleh Federal Reserve (Fed) minggu depan, didukung oleh rilis data Indeks Harga Produsen (PPI) AS yang lebih rendah dari perkiraan pada hari Rabu. Faktanya, pasar sekarang memperkirakan lebih dari 40% kemungkinan bahwa bank sentral AS akan menurunkan biaya pinjaman sebesar 50 basis poin pada akhir pertemuan bulan September. Hal ini membuat imbal hasil obligasi Treasury AS tertekan mendekati level terendah tahun 2024, yang terlihat membebani dolar dan menyeret pasangan USD/JPY lebih rendah.

Yen Jepang (JPY), di sisi lain, terus mendapat dukungan dari sinyal agresif Bank of Japan (BoJ), yang mengindikasikan bahwa bank sentral akan menaikkan suku bunga lebih lanjut jika prospek ekonomi sesuai dengan perkiraan. Bahkan, anggota dewan BoJ Naoki Tamura mengatakan pada hari Kamis bahwa jalan menuju berakhirnya kebijakan longgar masih sangat panjang. Hal ini menandai perbedaan besar dibandingkan dengan ekspektasi dovish Fed, yang pada gilirannya mendorong pelonggaran lebih lanjut dari perdagangan carry Yen Jepang (JPY) dan berkontribusi pada nada penawaran di seputar pasangan USD/JPY.