5 orang saksi korban memberikan keterangan dalam persidangan kasus Robot Trading Automated Trading Gold (ATG)

Sebanyak lima orang saksi korban memberikan keterangan dalam persidangan kasus Robot Trading Automated Trading Gold (ATG) dengan terdakwa Wahyu Kenzo di Pengadilan Negeri Malang. Para saksi tersebut merupakan para korban yang diiming-imingi untuk berbisnis ATG. Salah seorang saksi bernama Elen Fredika Setiawan asal Bandung, Jawa Barat, menjelaskan bagaimana dirinya diiming-imingi dengan ATG hingga akhirnya terjerat kasus hukum.

Elen mengungkapkan, korban ATG asal Bandung berjumlah 18 orang dengan total kerugian sekitar Rp 35 miliar dan kerugian pribadinya mencapai Rp 1,1 miliar. Ia tidak pernah bisa mencairkan dana investasinya dan transaksinya baru dimulai pada September 2021. Penasehat hukum Wahyu Kenzo, Albert Evans Hasibuan mengungkapkan, sejumlah keterangan saksi korban dipertanyakan karena tidak sesuai dengan rencana anggaran.

Salah satu contohnya adalah kesulitan pencairan yang dialami Elen. Albert Evans Hasibuan menegaskan, keterangan langsung dari para korban akan lebih berbobot. Ia menambahkan, hingga saat ini sudah ada lima orang yang ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus Robot Trading ATG.

Para tersangka tersebut antara lain Wahyu Kenzo selaku pemilik ATG, Bayu Walker selaku kreator Robot Trading ATG, dan Yudi Kurniawan yang juga dikenal dengan nama Zakaria alias Papa Jack, IG, dan LG. Para korban menuntut keadilan karena berupaya mendapatkan kembali investasi mereka yang hilang. Dugaan praktik penipuan yang dilakukan Wahyu Kenzo telah berujung pada masalah hukum, yang mengakibatkan kerugian besar dan ketidakpuasan di antara para korbannya. Persidangan terus berlanjut dengan harapan dapat memberikan keadilan bagi mereka yang menderita akibat skema perdagangan ATG.