Bobot Saham BREN ke IHSG Turun, Cermati Rekomendasinya
Bobot Saham BREN ke IHSG Turun, Cermati Rekomendasinya
27 Sep 202400.30 UTC
B
BREN
−2,40%
COMPOSITE
−0,67%
Saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) tercatat mengalami penurunan bobot terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Hal ini merupakan hasil evaluasi yang dilakukan Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk bulan September 2024.
Melansir keterbukaan informasi, BEI meluncurkan pengumuman evaluasi lima indeks pada tanggal 24 September 2024, termasuk IHSG.Evaluasi yang dilakukan BEI ini termasuk jenis evaluasi minor. Periode efektif evaluasi ini berlaku mulai 1 Oktober 2024 hingga 31 Desember 2024.
Dalam lampiran pengumuman tersebut, BREN saat ini tercatat memiliki rasio free float sebesar 11,73%.
Sebelum evaluasi, bobot saham BREN terhadap IHSG mencapai 4,30% dengan jumlah saham untuk perhitungan IHSG sebanyak 15.693.123.606 saham.Setelah evaluasi, jumlah saham BREN untuk IHSG masih tetap sebanyak 15.693.123.606 saham. Namun, bobot saham BREN ke IHSG turun menjadi 4,25%.
Direktur Reliance SekuritasIndonesia, Reza Priyambada melihat, evaluasi indeks merupakan hal yang rutin dilakukan BEI. Tujuannya, untuk menilai saham-saham mana yang masuk dalam indeks tertentu.
“Hasil evaluasi itu nantinya bisa menjadi acuan investasi bagi para investor, baik ritel maupun institusi dalam mengelola portofolio mereka,” ujarnya kepada Kontan, Kamis (26/9).
Pembobotan kerap kali dilakukan dengan tujuan memperoleh gambaran jelas terkait imbas atau pengaruh dari suatu saham terhadap indeks tersebut.
“Penurunan bobot BREN dikarenakan BEI sudah menganggap nilai perseroan sudah cukup tinggi di dalam IHSG tersebut,” ungkapnya.
Menurut Reza, adanya perubahan bobot terhadap suatu saham dalam indeks acuan dipengaruhi oleh pergerakan harga saham, jumlah saham beredar, kapitalisasi pasar, dan lainnya.
“Sehingga, jika terjadi penurunan bobot, maka perlu dilihat apakah hal-hal tersebut sedang mengalami penurunan atau tidak,” ungkapnya.
Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia, Miftahul Khaer mengatakan, pergerakan harga saham BREN memang memiliki berdampak yang cukup besar ke IHSG. Namun, secara umum, sentimen IHSG masih berpotensi mengalami penguatan hingga akhir semester II 2024.
“Hal ini didorong oleh sejumlah sentimen positif, seperti penguatan rupiah, penurunan kebijakan moneter bank sentral, dan aliran masuk dana asing yang masih kuat,” ujarnya kepada Kontan, Rabu (25/9).
BREN
Khaer melihat, pergerakan saham BREN saat ini sudah terbilang cukuppriced-in, bahkan dengan sentimen dikeluarkannya perseroan dari indeks FTSE Global Equity Series - Large Cap pada Rabu kemarin.
“Oleh karena itu, jika pun ada pelemahan harga saham BREN di periode berikut berikutnya, pelemahan akan cenderung terbatas,” ungkapnya.
Namun, harga saham BREN dinilai masih sangat volatil, sehingga Khaer masih merekomendasikan wait and seeuntuk BREN.
“Sedangkan, investor yang sudah memegang saham BREN, holdsaja terlebih dahulu sampai ada indikasi harga saham sudah priced-in,” ungkapnya.
Melansir RTI, harga saham BREN turun 3,46% ke Rp 6.975 per saham hingga penutupan perdagangan hari Rabu kemarin, saat perseroan resmi keluar dari indeks FTSE Global Equity Series - Large Cap. Pada perdagangan Kamis (26/9),saham BREN ditutup menguat 4,66% ke level Rp 7.300per saham.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.