RILIS KUNCI
Amerika Serikat
USD menguat terhadap GBP dan JPY tetapi melemah terhadap EUR.
Kemarin, data kepercayaan konsumen bulan September dipublikasikan. Indikator tersebut turun dari 105,6 poin menjadi 98,7 poin, lebih dari yang diperkirakan para ahli (103,9 poin). Sebagian besar responden khawatir tentang persistensi inflasi dan pengurangan lapangan kerja yang tersedia, yang meningkatkan kemungkinan pelonggaran kebijakan moneter lebih lanjut oleh Fed AS. Di sisi lain, izin bangunan bulan Agustus meningkat dari –3,3% menjadi 4,6%, yang mengonfirmasi stabilisasi sektor real estat. Investor memperhatikan perkiraan tindakan regulator selanjutnya dari perusahaan pialang terkemuka. Sebagian besar dari mereka (Deutsche Bank AG, Barclays Plc., Morgan Stanley, Macquarie Group Ltd., The Goldman Sachs Group, Inc., dan HSBC Holdings Plc.) memperkirakan bahwa lembaga tersebut akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan November dan Desember. Namun, analis di Bank of America Corp., JPMorgan Chase & Co., dan Citigroup Inc. memperkirakan penyesuaian biaya pinjaman pada bulan November sebesar –50 basis poin dan –25 basis poin lagi pada bulan Desember.
Zona Euro
EUR menguat terhadap mata uang utama USD, EUR, dan GBP.
Investor fokus pada komentar dari pejabat Eropa. Gubernur Bank Sentral Belanda, Klaas Knot, mengatakan bahwa Bank Sentral Eropa (ECB) akan terus melonggarkan kebijakan moneter setidaknya hingga pertengahan 2025, dengan menaikkan suku bunga menjadi 2,0–3,0%. Gubernur Bundesbank Joachim Nagel mengatakan ekonomi Jerman akan pulih karena faktor sementara seperti inflasi tinggi dan biaya pinjaman mereda dan mengkritik media karena terlalu pesimis dan membesar-besarkan masalah ekonomi.
Inggris Raya
GBP menguat terhadap JPY tetapi melemah terhadap USD dan EUR.
Hari ini, anggota dewan Bank of England Megan Green mendesak para pejabat untuk mengambil pendekatan yang hati-hati dalam menurunkan suku bunga karena risiko yang terus berlanjut berupa percepatan inflasi. Ia mencatat bahwa dinamika harga layanan (5,6% pada bulan Agustus) dan indeksasi upah (5,1% pada bulan Juli) masih jauh melampaui target regulator. Ingatlah bahwa sebagian besar pakar berasumsi bahwa Bank of England akan menyesuaikan biaya pinjaman sebesar –25 basis poin pada pertemuannya di bulan November pada akhir tahun.
Jepang
JPY melemah terhadap EUR, GBP, dan USD.
Indeks harga layanan korporat pada bulan Agustus tetap berada di 2,7% YoY, bukannya penurunan yang diharapkan menjadi 2,6%. Menurut para ahli, ini berarti semakin banyak perusahaan yang membebankan biaya kenaikan upah kepada konsumen, termasuk biaya barang dan jasa. Sebelumnya, kepala Bank Jepang, Kazuo Ueda, mengatakan bahwa ia akan memantau dengan cermat perubahan inflasi perusahaan pada bulan Oktober ketika banyak perusahaan nasional secara tradisional merevisi harga barang. Statistik ini mungkin akan menjadi kunci bagi regulator untuk memutuskan kenaikan suku bunga lebih lanjut.
Australia
AUD menguat terhadap JPY tetapi melemah terhadap EUR, GBP, dan USD.
Indeks harga konsumen tertimbang rata-rata bulan Agustus turun dari 3,5% menjadi 2,7% YoY, sesuai dengan ekspektasi para ahli. Pertumbuhan inflasi di negara tersebut mencapai titik terendah dalam tiga tahun. Para investor bereaksi terhadap statistik ini dengan sangat hati-hati karena perwakilan dari Reserve Bank of Australia (RBA) sebelumnya telah menyatakan bahwa dinamika ini bersifat sementara dan tidak dapat dijadikan dasar untuk mulai menurunkan suku bunga dalam jangka pendek. Bendahara Jim Chalmers mengatakan bahwa data tersebut secara umum positif tetapi kehati-hatian diperlukan dalam memilih vektor kebijakan moneter, karena data bulanan dapat bersifat fluktuatif.
Minyak
Harga minyak turun karena koreksi teknis, karena faktor fundamental utama tetap positif.
Kemarin, otoritas Tiongkok mengumumkan paket stimulus besar yang akan mendukung pemulihan ekonomi nasional dan meningkatkan permintaan bahan bakar dari importir utama mereka. Pada saat yang sama, konflik antara Israel dan organisasi militan Lebanon, Hizbullah, meningkat, sehingga meningkatkan risiko gangguan pasokan dari wilayah tersebut. Sementara itu, laporan cadangan minyak dari American Petroleum Institute (API) mencatat penurunan sebesar 4,339 juta barel. Saat ini, investor tengah menunggu publikasi data serupa dari Badan Informasi Energi AS (EIA). Menurut perkiraan awal, indikator tersebut akan turun sebesar 1,300 juta barel, yang akan mendukung harga minyak.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.