- AUD/JPY menerima dukungan dari sentimen hawkish seputar prospek kebijakan RBA.
- AUD yang sensitif terhadap risiko menguat karena membaiknya sentimen pasar di tengah sentimen dovish seputar lintasan suku bunga Fed.
- Yen Jepang melemah karena calon Perdana Menteri Shigeru Ishiba mengatakan bahwa kebijakan moneter harus terus akomodatif.
AUD/JPY menguat, diperdagangkan di sekitar 98,70 selama sesi Eropa pada hari Senin. Kenaikan AUD/JPY ini disebabkan oleh sikap agresif Reserve Bank of Australia (RBA) yang memberikan dukungan terhadap Dolar Australia (AUD). RBA mempertahankan suku bunga tunai pada 4,35% untuk pertemuan ketujuh berturut-turut dan menyatakan bahwa kebijakan tersebut perlu tetap ketat untuk memastikan inflasi melambat.
AUD tetap menguat meskipun data Indeks Manajer Pembelian (PMI) Manufaktur dari Tiongkok, mitra dagang terbesar Australia, beragam. PMI Manufaktur Caixin Tiongkok turun menjadi 49,3 pada bulan September, yang mengindikasikan kontraksi, turun dari 50,4 pada bulan Agustus. Sementara itu, PMI Manufaktur NBS Tiongkok membaik menjadi 49,8, naik dari 49,1 pada bulan sebelumnya dan melampaui konsensus pasar sebesar 49,5.
Selain itu, meningkatnya ekspektasi bahwa Federal Reserve AS (Fed) akan melanjutkan pelonggaran kebijakannya pada bulan November meningkatkan sentimen pasar dan memberikan dukungan bagi Dolar Australia yang sensitif terhadap risiko. CME FedWatch Tool mengindikasikan bahwa pasar menetapkan probabilitas 55,9% untuk pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin oleh Federal Reserve pada bulan November.
Yen Jepang (JPY) mengalami tekanan ke bawah akibat komentar dovish dari Perdana Menteri Jepang yang akan datang, mantan Kepala Pertahanan Shigeru Ishiba. Ishiba menyatakan pada hari Minggu bahwa kebijakan moneter negara tersebut harus tetap akomodatif, yang menunjukkan perlunya mempertahankan biaya pinjaman yang rendah untuk mendukung pemulihan ekonomi yang rapuh, menurut The Japan Times.
Hot
No comment on record. Start new comment.