• Pound Sterling diperdagangkan dalam kisaran ketat mendekati 1,3400 terhadap Dolar AS karena investor menunggu data ekonomi utama AS.
• Para ekonom memperkirakan aktivitas Manufaktur AS akan kembali berkontraksi pada bulan September.
• Anggota MPC BoE Megan Greene mengatakan inflasi dapat naik lagi karena pemulihan tajam dalam konsumsi.

Poundsterling (GBP) berkonsolidasi dalam kisaran ketat di dekat resistensi penting 1,3400 terhadap Dolar AS (USD) pada sesi London hari Selasa. Pasangan GBP/USD berjuang mencari arah karena investor menunggu data pasar tenaga kerja Amerika Serikat (AS), yang akan memberikan isyarat baru tentang seberapa besar Federal Reserve (Fed) akan menurunkan suku bunga lebih lanjut tahun ini.

The Fed memulai siklus pelonggaran kebijakan dengan pemangkasan suku bunga sebesar 50 basis poin (bps) menjadi 4,75%-5,00% pada tanggal 18 September. Para pembuat kebijakan memutuskan untuk memilih pemangkasan yang lebih besar dari biasanya di tengah meningkatnya kekhawatiran atas melambatnya pertumbuhan lapangan kerja dan meningkatnya keyakinan tentang inflasi yang kembali ke target bank sebesar 2%.

Untuk mendapatkan petunjuk tentang kesehatan pasar tenaga kerja saat ini, investor akan memperhatikan dengan saksama data Perubahan Ketenagakerjaan ADP AS dan Penggajian Nonpertanian (NFP) untuk bulan September, yang akan diterbitkan masing-masing pada hari Rabu dan Jumat.

Pada hari Senin, Ketua Fed Jerome Powell menepis ekspektasi pasar akan siklus pemotongan suku bunga yang agresif. "Ini bukan komite yang merasa terburu-buru untuk memangkas suku bunga dengan cepat," kata Powell pada konferensi National Association for Business Economics. "Jika ekonomi berkembang seperti yang diharapkan, itu akan menjadi dua kali pemotongan lagi pada akhir tahun, dengan total pengurangan setengah poin persentase lebih banyak," tambahnya.