- EUR/USD melanjutkan kerugiannya karena melemahnya Euro dan meningkatnya kekuatan Dolar AS.
- Euro terdepresiasi karena data inflasi yang lebih rendah; Dolar diuntungkan oleh data pekerjaan yang kuat.
- Meningkatnya konflik di Timur Tengah telah semakin meningkatkan aliran dana safe haven ke USD.
EUR/USD berada di bawah tekanan, diperdagangkan pada kisaran 1,1060 pada hari Rabu, setelah pasangan ini jatuh dari 1,1135 pada hari Selasa, dalam aksi jual yang mengakibatkan penurunan satu hari sebesar 0,60%.
Data inflasi Zona Euro yang lebih rendah dari perkiraan turut bertanggung jawab atas penurunan tajam tersebut. Indeks Harga Konsumen Terharmonisasi (HICP) blok tersebut tumbuh sebesar 1,8% YoY pada bulan September, turun dari 2,2% sebelumnya dan di bawah ekspektasi sebesar 1,9%. Sementara itu, inflasi inti tercatat sebesar 2,7% YoY – sepersepuluh di bawah angka 2,8% pada bulan Agustus dan juga di bawah ekspektasi.
Data tersebut menunjukkan inflasi utama telah turun kembali di bawah target Bank Sentral Eropa (ECB) sebesar 2,0%, dan inflasi inti sedang dalam proses. Hal ini meningkatkan kemungkinan bahwa ECB akan memangkas suku bunga lebih lanjut, yang pada gilirannya, kemungkinan akan menyebabkan arus keluar dan melemahnya Euro.
EUR/USD: penurunan diperburuk oleh penguatan USD
EUR/USD juga terdorong lebih rendah setelah pemulihan Dolar AS (USD) pada hari Selasa.
Greenback menguat setelah rilis data yang menunjukkan kenaikan lebih tinggi dari perkiraan dalam jumlah lowongan pekerjaan di AS, sebagaimana diukur oleh JOLTS Job Openings, yang naik menjadi 8,04 juta pada bulan Agustus dari 7,71 juta yang direvisi naik pada bulan Juli, dan melampaui ekspektasi sebesar 7,66 juta.
Data ini penting karena perubahan kebijakan Federal Reserve (Fed) baru-baru ini untuk fokus pada kekhawatiran seputar pasar tenaga kerja. Hal ini secara umum mengimbangi data aktivitas manufaktur AS yang lebih lemah sebagaimana diukur oleh ISM Manufacturing PMI , yang stagnan di wilayah kontraksi dan tidak memenuhi ekspektasi pada bulan September.
EUR/USD juga mengalami aksi jual di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah, yang meningkatkan aliran safe haven ke Dolar AS . Pada Selasa malam, Iran menembakkan sekitar 200 rudal, termasuk beberapa rudal balistik, ke ibu kota Israel, Tel Aviv, dalam serangan balas dendam setelah Israel membunuh Hasan Nasrallah, kepala kelompok milisi Hizbullah yang didukung Iran.
Hot
No comment on record. Start new comment.