• Emas naik dari $2.638 menjadi $2.659, didorong oleh meningkatnya ketegangan antara Israel dan Iran serta meningkatnya imbal hasil Treasury AS.
• Data pasar tenaga kerja AS melemah; namun, PMI Jasa ISM mencerminkan aktivitas bisnis yang lebih baik pada bulan September.
• Indeks Dolar AS (DXY) naik 0,35%, imbal hasil Treasury 10-tahun naik menjadi 3,84%, meredakan ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga besar di bulan November.

Harga emas pulih di sesi tengah Amerika Utara pada hari Kamis setelah mencapai titik terendah harian sebesar $2.638. Logam emas ini naik karena meningkatnya kekhawatiran atas konflik Israel-Iran bersamaan dengan menguatnya Dolar AS. Selain itu, taruhan bahwa Federal Reserve (Fed) akan melonggarkan kebijakan secara agresif memudar dan meningkatkan imbal hasil AS. XAU/USD diperdagangkan pada $2.659.

Wall Street diperdagangkan dengan kerugian di tengah meningkatnya risiko geopolitik. Sentimen pasar tetap suram karena Israel mengerahkan militernya ke Lebanon meskipun Iran melakukan serangan rudal besar pada hari Selasa. Sementara itu, Presiden AS Joe Biden berkomentar di depan umum bahwa ia membahas serangan terhadap fasilitas minyak Iran dengan pejabat Israel. Setelah berita utama tersebut, harga emas batangan naik mendekati $2.650 dan di atasnya.

Sebelumnya, data AS mengungkapkan bahwa pasar tenaga kerja terus melemah. Departemen Tenaga Kerja AS mengungkapkan bahwa jumlah orang yang mengajukan tunjangan pengangguran meningkat di atas perkiraan. Terakhir, Institute for Supply Management (ISM) mengungkapkan bahwa aktivitas bisnis, yang diukur dengan ISM Services PMI , membaik pada bulan September dibandingkan dengan angka bulan Agustus.

Data lain menunjukkan bahwa Pesanan Pabrik untuk bulan Agustus mengalami kontraksi, sementara para pedagang mengamati rilis laporan pekerjaan AS terbaru pada hari Jumat, yang diproyeksikan akan memacu volatilitas di pasar keuangan.