• USD/JPY memasuki fase konsolidasi bullish mendekati level tertinggi sejak 19 Agustus.
• Para pelaku pasar tampaknya enggan memasang taruhan baru menjelang rilis laporan NFP AS.
• Ketidakpastian kenaikan suku bunga BoJ dan berkurangnya taruhan untuk penurunan suku bunga Fed sebesar 50 bps memberikan dukungan.

Pasangan USD/JPY terlihat berfluktuasi dalam kisaran sempit selama sesi Asia pada hari Jumat dan mengonsolidasikan kenaikan mingguan ke level tertinggi sejak 19 Agustus yang dicapai pada hari sebelumnya. Harga spot saat ini diperdagangkan di bawah angka 147,00, tidak berubah untuk hari itu, karena para pedagang memilih untuk berdiam diri menjelang rilis data ketenagakerjaan bulanan AS yang diawasi ketat.

Laporan Penggajian Nonpertanian (NFP) AS yang dikenal luas diharapkan menunjukkan bahwa perekonomian menambah 140 ribu lapangan kerja pada bulan September, sedikit lebih rendah dari 142 ribu pada bulan sebelumnya, dan Tingkat Pengangguran tetap stabil di 4,2%. Selain itu, Penghasilan Per Jam Rata-rata akan diperhatikan sebagai petunjuk tentang besarnya pemotongan suku bunga Federal Reserve (Fed) pada pertemuan kebijakan berikutnya di bulan November. Hal ini, pada gilirannya, akan memainkan peran penting dalam mendorong permintaan Dolar AS (USD) dan memberikan beberapa dorongan yang berarti bagi pasangan USD/JPY.

Menjelang data risiko utama, investor telah mengurangi taruhan mereka untuk pelonggaran kebijakan yang lebih agresif oleh Fed di tengah tanda-tanda pasar tenaga kerja AS yang masih tangguh. Hal ini mendorong Indeks USD (DXY), yang melacak Greenback terhadap sekeranjang mata uang, ke level tertinggi dalam satu bulan pada hari Kamis. Lebih jauh, berkurangnya taruhan untuk kenaikan suku bunga BoJ lebih lanjut pada tahun 2024, bersama dengan ketidakpastian politik menjelang pemilihan umum dadakan di Jepang pada tanggal 27 Oktober, dapat melemahkan Yen Jepang (JPY) dan bertindak sebagai pendorong bagi pasangan USD/JPY.