• Minyak Mentah diperkirakan akan mengunci lebih dari 8% keuntungan minggu ini karena kekhawatiran pasokan di tengah meningkatnya konflik di Timur Tengah.
• Pemerintahan Biden dan Israel membahas kemungkinan serangan terhadap ladang minyak Iran.
• Indeks Dolar AS mengkonsolidasikan keuntungan menjelang data Nonfarm Payrolls.

Minyak Mentah memasuki hari keempat berturut-turut kenaikannya minggu ini , mengakumulasikan kenaikan harga lebih dari 8% sejak pembukaannya pada hari Senin. Dengan ketegangan yang tidak mereda di Lebanon, lebih banyak risiko yang diperhitungkan setelah muncul berita utama bahwa Israel sedang mencari lampu hijau dari pemerintahan Biden untuk menargetkan instalasi Minyak di Iran. Kekhawatiran tentang serangan semacam itu, yang dapat mengganggu pasokan, menjadi pertimbangan selama akhir pekan dan minggu depan, dengan kesepakatan gencatan senjata yang tampaknya semakin jauh dari sebelumnya.

Indeks Dolar AS (DXY), yang melacak kinerja Greenback terhadap enam mata uang lainnya, diperdagangkan secara umum datar pada hari Jumat ini setelah reli empat hari yang tajam. Indeks Dolar AS telah menembus di atas 101,9, batas atas kisaran September di mana ia telah diperdagangkan selama lebih dari sebulan. Laporan Pekerjaan AS pada hari Jumat, yang mencakup rilis utama Nonfarm Payrolls sebagai komponen utama, akan menentukan di mana DXY akan ditutup minggu ini.