• Harga WTI melanjutkan kenaikan mendekati $76,85 di sesi Asia awal hari Selasa.
• Kekhawatiran akan konflik Timur Tengah yang meluas meningkatkan harga WTI.
• Investor menantikan langkah-langkah stimulus tambahan dari pejabat Tiongkok.

Harga minyak mentah acuan AS, West Texas Intermediate (WTI), diperdagangkan sekitar $76,85 pada hari Kamis. Harga WTI melanjutkan kenaikannya karena meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah memunculkan spekulasi bahwa Israel mungkin akan menyerang infrastruktur minyak Iran.

Harga minyak melonjak karena kekhawatiran bahwa Israel mungkin menargetkan industri minyak Iran sebagai balasan atas serangan rudal balistik Teheran. Hizbullah yang didukung Iran meluncurkan roket ke kota terbesar ketiga Israel, Haifa, Senin pagi. Pada peringatan pertama perang Gaza, Israel berencana untuk meningkatkan serangan darat ke Lebanon selatan, yang menyebabkan kekhawatiran akan perang yang lebih luas di wilayah tersebut, menurut Reuters.

"Ada kekhawatiran yang berkembang bahwa konflik tersebut dapat terus meningkat - tidak hanya membahayakan produksi Iran sebesar 3,4 mmbopd (juta barel minyak per hari) - tetapi juga menciptakan gangguan lebih lanjut pada pasokan regional," kata analis di Tudor, Pickering, Holt & Co.

Permintaan Tiongkok yang lesu dan data ekonomi global yang suram telah meredam prospek pasar minyak tahun ini. Namun, investor akan mencermati langkah-langkah kebijakan tambahan dari badan perencanaan ekonomi utama Tiongkok pada hari Selasa setelah pasar Tiongkok daratan kembali dari liburan selama seminggu. Kurangnya langkah-langkah baru atau paket yang lebih kecil dari yang diharapkan juga dapat mengecewakan pasar dan membebani harga WTI.