Harga Emas Terpuruk Enam Hari Beruntun, Penguatan Dolar AS Jadi Dalangnya
Harga Emas Terpuruk Enam Hari Beruntun, Penguatan Dolar AS Jadi Dalangnya
Penulis : Indah Handayani
10 Okt 2024 | 04:15 WIB
BAGIKAN
ilustrasi harga emas, Sumber: Antara
NEW YORK, investor.id - Harga emas terus menerus turun pada Rabu (9/10/2024). Ini membuat harga emas terpuruk dalam enam hari beruntun karena tertekan penguatan dolar AS dan menurunnya ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed yang lebih besar pada November mendatang.
Dikutip dari Reuters, harga emas di pasar spot turun 0,5% menjadi US$ 2.607,93 per ons. Sementara itu, kontrak berjangka emas Amerika Serikat (AS) untuk pengiriman Desember ditutup melemah 0,4% di US$ 2.626 per ons.
Baca Juga:
Risalah The Fed Terungkap, Para Pejabat Terpecah Soal Pemangkasan Suku Bunga
"Pasar tidak banyak bergerak karena laporan ketenagakerjaan yang luar biasa mungkin memaksa Federal Open Market Committee (FOMC) untuk melakukan penyesuaian. Inilah sebabnya mengapa harga emas cenderung turun untuk enam hari berturut-turut. Meskipun, penurunan ini tergolong moderat," ujar Tai Wong, pedagang logam independen yang berbasis di New York.
Advertisement
Wong juga menambahkan, penguatan indeks dolar AS dalam beberapa sesi terakhir memberikan tekanan pada harga emas. Indeks dolar AS mencapai level tertinggi dalam dua bulan, membuat emas menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Risalah The Fed pada pertemuan 17-18 September, di mana suku bunga acuan dipangkas 50 basis poin, menunjukkan bahwa laju pemangkasan selanjutnya tidak akan ditentukan oleh pengurangan awal yang besar.
Baca Juga:
Negara-Negara di Asean Bisa Saling Bersaing, Namun Tetap Adil
Saat ini, pasar memperkirakan peluang sebesar 76% untuk pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin dari The Fed pada bulan depan, berdasarkan alat CME FedWatch. Emas, yang tidak memberikan hasil bunga, cenderung menjadi pilihan investasi di tengah penurunan suku bunga.
Pejabat The Fed
"Sementara itu, Presiden Dallas Fed Bank Lorie Logan menyatakan, lebih memilih pemangkasan suku bunga yang lebih kecil ke depan, mengingat risiko kenaikan inflasi yang ‘masih nyata’ serta ketidakpastian ekonomi yang ‘signifikan’.
Kini, investor menantikan data Indeks Harga Konsumen (CPI) dan Indeks Harga Produsen (PPI) AS yang akan dirilis pada Kamis (10/10/2024) dan Jumat (11/10/2024) untuk mendapatkan gambaran lebih jelas terkait prospek suku bunga.
Baca Juga:
Rupiah Menguat Saat Investor Menilai Prospek Suku Bunga The Fed
"Terlepas dari penurunan moderat ini, ekspektasi suku bunga yang lebih rendah dan ketegangan geopolitik yang terus berlanjut menunjukkan bahwa latar belakang untuk mendukung harga emas dalam jangka panjang," kata Carlo Alberto De Casa, analis pasar dari Kinesis Money, dalam sebuah catatan.
Advertisement
Sedangkan harga logam mulia lainnya, yaitu perak spot jatuh 0,8% menjadi US$ 30,46 per ons. Platinum stabil di US$ 949,91, sedangkan paladium naik 1,6% menjadi US$ 1.038,25 per ons."
https://investor.id/market/376...:~:text=Sementara%20itu%2C%20Presiden,1.038%2C25%20per%20ons.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.