Amerika Serikat

USD melemah terhadap GBP tetapi memiliki dinamika yang ambigu terhadap JPY dan EUR.

Investor fokus pada komentar dari pejabat Federal Reserve AS yang disampaikan setelah publikasi statistik pasar tenaga kerja September yang positif. Hari ini, Gubernur Fed Adriana Kugler mengatakan bahwa sektor tersebut sedang mengalami pendinginan tetapi tetap tangguh, dan menegaskan bahwa pengurangan lebih lanjut dalam biaya pinjaman akan tepat jika tekanan inflasi dalam perekonomian terus menurun. Presiden Federal Reserve Bank (FRB) New York John Williams mengatakan kepada Financial Times bahwa ia tidak menentang pelonggaran kebijakan moneter lebih lanjut, tetapi menegaskan pendapat Ketua Fed AS Jerome Powell bahwa ukuran penyesuaian baru terhadap suku bunga acuan akan kurang dari 50 basis poin, seperti yang dikatakan rekannya dari FRB St. Louis Alberto Musalem, yang mengatakan bahwa perekonomian "hampir pulih".

Zona Euro

EUR melemah terhadap GBP tetapi memiliki dinamika yang ambigu jika dipasangkan dengan JPY dan USD.

Hari ini, data produksi industri di Jerman untuk bulan Agustus telah dipublikasikan, yang ternyata positif: berkat pertumbuhan produksi produk otomotif dan suku cadang, indikator meningkat sebesar 2,9% terhadap estimasi awal sebesar 0,8%. Namun, para ahli cenderung menjelaskan percepatan pada bulan Agustus berdasarkan faktor musiman dan tidak mengharapkan pemulihan signifikan dari sektor tersebut dalam waktu dekat. Perlu juga dicatat komentar para pejabat Bank Sentral Eropa (ECB), yang menegaskan kurangnya posisi yang bersatu di antara mereka. Jadi, Presiden Bundesbank Joachim Nagel mengatakan bahwa ia siap mempertimbangkan kemungkinan penurunan suku bunga lagi pada pertemuan regulator berikutnya, karena pertumbuhan ekonomi di Jerman pada paruh kedua tahun ini akan lemah, sementara Gubernur bank sentral Austria Robert Holzmann, sebaliknya, mencatat perlunya tindakan hati-hati dalam pelonggaran kebijakan moneter lebih lanjut, karena inflasi belum sepenuhnya dikalahkan. Namun, sebagian besar ahli cenderung percaya bahwa ECB masih akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada 17 Oktober, dan kemudian mengulangi penurunan ini pada bulan Desember.

Inggris Raya

GBP menguat terhadap EUR dan USD tetapi menunjukkan dinamika yang ambigu terhadap JPY.

Hari ini, British Retail Consortium (BRC) merilis data penjualan ritel toko bulan September: berkat pertumbuhan permintaan untuk produk non-pangan, angka tersebut meningkat sebesar 1,7% YoY, dibandingkan dengan ekspektasi sebesar 0,8%. Hari ini juga, Kamar Dagang Inggris (BCC) merilis hasil survei perusahaan, yang hasilnya negatif: 48,0% responden dari 5.152 perwakilan bisnis pesimis tentang prospek ekonomi mereka karena kemungkinan kenaikan pajak oleh pemerintah baru, sementara sebelumnya tidak lebih dari 36,0% yang mendukung pendapat ini.

Jepang

JPY memiliki dinamika yang ambigu terhadap pesaing utamanya – EUR, GBP, dan USD.

Data pengeluaran rumah tangga untuk bulan Agustus dirilis hari ini: MoM, tumbuh sebesar 2,0% terhadap ekspektasi 0,5%, dan YoY, turun sebesar 1,9% terhadap estimasi awal sebesar ˗2,6%. Statistik ini menunjukkan bahwa prasyarat untuk percepatan inflasi lebih lanjut dan pengetatan baru kebijakan moneter oleh Bank Jepang tetap ada. Perlu juga dicatat komentar Menteri Ekonomi baru Ryosei Akazawa, yang mengatakan bahwa pemerintah sepenuhnya mempercayai keputusan regulator tentang seberapa cepat suku bunga akan dinaikkan lagi, meskipun mempertahankan kebijakan moneter yang lunak tetap menjadi skenario yang lebih disukai oleh para pembuat kebijakan.

Australia

AUD melemah terhadap pesaing utamanya – GBP, EUR, JPY, dan USD.

Investor fokus pada publikasi risalah rapat Reserve Bank of Australia (RBA), yang menyatakan bahwa regulator bermaksud mempertahankan suku bunga pada level tertinggi dalam 12 tahun hingga yakin bahwa inflasi bergerak berkelanjutan menuju kisaran target 2,0–3,0%. Anggota dewan membahas skenario di mana kebijakan moneter harus dipertahankan pada level ketat untuk jangka waktu yang panjang atau diperketat lebih lanjut. Namun, sebagian besar dari mereka menyimpulkan bahwa, mengingat prospek ekonomi yang tidak pasti, suku bunga acuan harus dipertahankan pada 4,35%.

Minyak

Harga minyak tertekan hari ini karena sikap menahan diri otoritas Israel, yang belum menanggapi serangan rudal Iran yang terjadi minggu lalu.

Banyak pakar memperkirakan bahwa pada tanggal 7 Oktober, hari peringatan serangan Hamas terhadap Israel, IDF akan menargetkan infrastruktur minyak Iran, tetapi hal ini tidak terjadi, yang membantu mengurangi kekhawatiran akan gangguan pasokan minyak dari wilayah tersebut. Pada siang hari, investor menunggu publikasi data mingguan tentang cadangan minyak dari American Petroleum Institute (API): angka tersebut dapat meningkat sebesar 1,950 juta barel. Dalam hal ini, tekanan pada harga akan meningkat.