• Peso Meksiko melemah, terbebani oleh sentimen penghindaran risiko dan data ekonomi AS yang kuat.
• Wakil Gubernur Banxico Omar Mejia mengisyaratkan adanya kesenjangan output negatif pada akhir 2024, yang berpotensi memengaruhi inflasi di masa mendatang.
• Pedagang menunggu data inflasi Meksiko bulan September dan risalah rapat Banxico, dengan ekspektasi penurunan suku bunga lebih lanjut pada akhir tahun.

Peso Meksiko terdepresiasi terhadap Dolar AS karena imbal hasil Treasury AS yang tinggi menopang Greenback pada hari Selasa. Hal ini dan berita bahwa program stimulus China tidak memenuhi ekspektasi pasar membebani mata uang pasar berkembang. USD/MXN diperdagangkan pada 19,35, naik lebih dari 0,50%.

Selama sesi Asia, berita-berita mengungkapkan bahwa Zheng Shanjie, kepala Komisi Pembangunan & Reformasi Nasional (NDRC) Tiongkok, gagal memberikan rincian tentang bentuk dan ukuran stimulus fiskal pemerintah. Hal ini memicu aksi jual di pasar saham Tiongkok dan membuat sentimen menjadi suram.

Hal itu melemahkan Peso Meksiko di tengah minimnya data ekonomi. Para pedagang tengah menanti rilis angka inflasi pada hari Rabu dan risalah rapat kebijakan terbaru Bank Meksiko (Banxico) pada hari Kamis.

Pada hari Senin, Wakil Gubernur Banxico Omar Mejia mengatakan perkiraan menunjukkan ekonomi dapat mencetak kesenjangan output negatif pada akhir tahun 2024. Mejia menambahkan bahwa hal itu dapat memengaruhi harga ketika output turun di bawah potensi penuhnya.

Survei Reuters menunjukkan analis memperkirakan Indeks Harga Konsumen (IHK) untuk bulan September di Meksiko akan turun ke 4,62%, level terendah sejak Maret. Sementara itu, IHK Inti untuk periode yang sama diperkirakan turun ke 3,96%, melanjutkan trennya selama 20 bulan berturut-turut.

Minggu lalu, Gubernur Banxico Victoria Rodriguez mengatakan bahwa pemotongan di masa mendatang bisa lebih besar asalkan tingkat inflasi terus turun.

Dalam rapat terakhir, Banxico menurunkan suku bunga menjadi 10,50% pada bulan September, dan diharapkan dapat menurunkan biaya pinjaman sebesar 25 basis poin (bps) dalam dua rapat mendatang, yaitu pada tanggal 14 November dan 19 Desember. Pasar memperkirakan suku bunga acuan utama akan berakhir tahun ini pada 10% dan menjadi 8% pada tahun 2025.