• GBP/JPY menguat setelah data upah gagal memenuhi ekspektasi, sehingga melemahkan Yen.
• Nilai tukar pound sterling terus menguat setelah kepala ekonom BoE menghimbau agar berhati-hati dalam memangkas suku bunga.

GBP/JPY naik kembali ke wilayah positif tepat di atas 194,00 pada hari Selasa, karena Pound Sterling (GBP) mengalami pemulihan ringan terhadap Yen Jepang (JPY) yang terdepresiasi setelah rilis data upah Jepang yang lebih rendah dari perkiraan untuk bulan Agustus.

Pendapatan Tunai Tenaga Kerja Jepang naik 3,0% pada bulan Agustus secara tahun ke tahun, lebih rendah dari 3,1% yang diperkirakan oleh para ekonom, dan 3,4% pada bulan Juli (direvisi turun dari 3,6%), menurut data dari Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang.

Kenaikan upah yang lebih rendah dari perkiraan bersifat disinflasi ringan dan oleh karena itu kemungkinan akan membatasi peluang Bank Jepang (BoJ) untuk memutuskan menaikkan suku bunga dari level yang relatif rendah yaitu 0,25%. Suku bunga yang tetap rendah untuk waktu yang lebih lama akan mengakibatkan lebih sedikit arus masuk modal asing ke Jepang, penurunan permintaan terhadap Yen dan mata uang yang lebih lemah. Hal ini, pada gilirannya, menyebabkan GBP/JPY bergerak naik.

Sementara itu, Pound kembali menguat setelah Kepala Ekonom di Bank of England (BoE) Huw Pill, mengatakan bahwa pemotongan suku bunga di masa mendatang oleh bank tersebut harus dilakukan dengan hati-hati. Hal ini, pada gilirannya, membantu GBP/JPY mempertahankan kenaikannya. Sebelumnya, Sterling telah mengalami aksi jual setelah rekannya, Gubernur BoE Andrew Bailey, mengatakan bahwa bank tersebut harus menjadi lebih "aktivis" dalam memangkas suku bunga, sehingga mengisyaratkan bahwa pemangkasan yang lebih sering atau lebih besar mungkin akan segera terjadi.