Cikarang Listrindo (POWR) Terbitkan Surat Utang Rp 7 Triliun
Cikarang Listrindo (POWR) Terbitkan Surat Utang Rp 7 Triliun
Penulis : M. Ghafur Fadillah
10 Okt 2024 | 23:43 WIB
JAKARTA, investor.id - PT Cikarang Listrindo Tbk (POWR) berencana menerbitkan surat utang (notes) dengan jumlah pokok maksimal US$ 500 juta atau setara Rp 7,83 triliun. Dana ini akan digunakan perseroan untuk melunasi utang.
Manajemen Cikarang Listrindo menyatakan, aksi penggalangan dana tersebut bakal digelar melalui penawaran internasional yang terbatas pada lembaga atau investor di luar Indonesia, dan akan dicatatkan di Bursa Efek Singapura (SGX-ST).
Baca Juga:
AUM Reksa Dana dan Obligasi BCA (BBCA) Tembus Rp 240 Triliun
Penerbitan bernilai jumbo tersebut melebihi 50% dari ekuitas POWR, sehingga menjadikannya sebagai transaksi material. Karena itu, Cikarang Listrindo bersiap melangsungkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Jumat (22/11/2024) untuk meminta persetujuan pemegang saham.
Advertisement
Surat utang tersebut akan berjangka waktu hingga 10 tahun dengan suku bunga tetap maksimal 7% per tahun, yang akan dibayarkan setiap enam bulan. Uniknya, notes ini tidak akan dijamin oleh jaminan tertentu, memperlihatkan kepercayaan manajemen POWR terhadap kondisi keuangan perusahaan.
Sesuai rencana, emiten produsen listrik ini bakal memakai dana hasil penerbitan untuk melunasi sebagian atau seluruh surat utang 2026 yang berbunga 4,95%. “Pelunasan surat utang tersebut sekaligus untuk mendukung likuiditas perusahaan dan kebutuhan pembiayaan umum,” terang Manajemen POWR dalam keterangan resminya, Kamis (10/10/2024).
Baca Juga:
Adira Finance (ADMF) Terbitkan Obligasi Rp 2 Triliun
Adapun, surat utang 2026 akan jatuh tempo pada 14 September 2026. “Rencana ini akan meningkatkan likuiditas dan memperpanjang jatuh tempo utang kami, yang akan memberi Cikarang Listrindo lebih banyak ruang untuk pengembangan bisnis di masa depan," imbuh manajemen.
Aksi Serupa
Aksi serupa juga pernah POWR lakukan pada beberapa tahun silam. Kala itu, emiten bersandi saham POWR tersebut merilis surat utang berdenominasi dolar Amerika Serikat (AS) atau global bond senilai US$ 600 juta atau setara Rp 8,7 triliun.
Manajemen Cikarang Listrindo menjelaskan, surat utang yang diterbitkan tersebut tidak ditawarkan kepada investor dalam negeri, melainkan ditawarkan secara terbatas kepada investor asing. Kemudian, surat utang dicatatkan di SGX-ST atau Bursa Efek Singapura.
"Penerbitan surat utang (notes) oleh perseroan melalui penawaran internasional kepada lembaga atau investor-investor lain di luar wilayah Indonesia secara terbatas," ungkap manajemen.
Baca Juga:
Kolaborasi Pemkab Bekasi dan Lippo Cikarang (LPCK) Dorong Pertumbuhan Ekonomi
Advertisement
Penerbitan surat utang dalam jumlah pokok maksimal US$ 600 juta kala itu, perseroan memanfaatkannya untuk pembiayaan kembali atau refinancing surat utang (notes) 2026, termasuk bunga dan biaya lainnya. Notes 2026 diterbitkan pada 14 September 2016 sebesar US$ 550 juta atau setara Rp 7,98 triliun dengan bunga sebesar 4,95%.
Suku bunga tetap direncanakan maksimal 5,75% per tahun atau lebih besar dari surat utang sebelumnya dan akan jatuh tempo selambat-lambatnya pada tahun ke-15 sejak notes diterbitkan.
Hak Khusus
POWR merupakan satu di antara emiten berkapitalisasi besar (big caps) yang dikelompokkan lembaga riset di bidang tata kelola korporasi, Indonesian Institute Corporate Directorship (IICD), yang diberikan hak khusus bersama PT Astra Otoparts Tbk (AUTO).
Baca Juga:
Green Power (LABA) Gandeng ECGO Suplai 31 Ribu Baterai Motor Listrik
Sementara emiten-emiten berkapitalisasi besar lain seperti PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI). Kemudian, PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) dan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) dinilai IICD sebagai emiten yang menerapkan GCG dengan baik.
Penetapan emiten-emiten tersebut mengacu pada penilaian IICD terhadap 200 emiten berkapitalisasi pasar terbesar yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui metode Asean CG Scorecard yang terbagi menjadi 100 emiten Big Cap dan 100 emiten MidCap, dan didukung enam asesor kompeten sekaligus berpengalaman di Asean CG Scorecard dengan latar belakang pendidikan S2 dan S3."
https://investor.id/market/376...:~:text=MARKET,S2%20dan%20S3.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.