Bitcoin Diprediksi Sulit Tembus US$66.000, Ini Alasannya
Bitcoin Diprediksi Sulit Tembus US$66.000, Ini Alasannya
11 Okt 202403.50 UTC
BTCUSD
0,59%
Sebagai mata uang kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar di dunia, Bitcoin bergerak fluktuatif selama beberapa bulan terakhir. Pada awal Oktober kemarin, harga Bitcoin sempat terdongkrak 5,2%, namun demikian harganya belum mampu menembus batas US$66.000 sejak akhir Juli lalu.
Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur menjelaskan, salah satu faktor utama yang membuat pergerakan Bitcoin menjadi terbatas adalah menguatnya nilai dolar Amerika Serikat (AS). Menurutnya, sejak akhir September lalu, harga dolar AS menunjukkan tren penguatan dengan Indeks Dolar AS (DXY) naik menjadi 102,5 pada awal Oktober, dari posisi sebelumnya 100,4.
“Kuatnya nilai tukar dolar AS menandakan bahwa investor memilih memegang dolar ketimbang aset berisiko seperti Bitcoin. Kondisi itu tetap terjadi meskipun terdapat kekhawatiran tentang utang pemerintah AS,” jelas Fyqieh melalui keterangan resmi.
Tidak hanya itu, meningkatnya ketegangan yang terjadi di Timur Tengah dan pemilihan presiden AS mendatang juga ikut menambah berat pergerakan Bitcoin.
Pada 4 Oktober kemarin, pemerintah AS merilis data pekerjaan yang menunjukkan bahwa ekonomi di Negeri Paman Sam itu masih tetap kuat, yang sekaligus meredakan kekhawatiran akan terjadinya resesi. Tetapi hal itu ditambahkan Fyqieh mengurangi peluang pemotongan suku bunga The Fed.
Baca Juga: Investor Institusional AS Gencar Jual Bitcoin
BTCUSD
, Bagaimana Efek ke Pasar?
Donald Trump Menang Pemilu AS, Bitcoin Bisa Tembus US$90.000
Pemerintah AS baru saja merilis Indeks Harga Konsumen (CPI) AS selama 12 bulan yang berakhir di September. indeks tersebut naik ke angka 2,4%, yang menjadi kenaikan tahunan terkecil sejak Februari 2021.
Meski demikian, stabilnya CPI memberikan peluang bagi The Fed untuk melanjutkan kebijakan suku bunga rendahnya. Namun pasar sepertinya masih belum tergerak, karena harga Bitcoin pada perdagangan hari ini masih betah berada di kisaran US$60.428, yang mencatatkan koreksi tipis 0,7% dalam 24 jam terakhir.
“Selain kebijakan moneter, semakin dekatnya pemilihan presiden AS berpotensi menambah volatilitas di pasar. Jelang Pemilu biasanya akan dipenuhi oleh ketidakpastian, investor cenderung memilih menahan modalnya. Tetapi jika Donald Trump unggul dalam pemilu, harga Bitcoin bisa mencapai US$90.000,” tutur Fyqieh.
Kemenangan Trump akan menjadi katalis positif bagi Bitcoin. Tetapi hasil akhirnya tetap bergantung bagaimana pasar merespons hasil pemilu secara keseluruhan.
Lebih lama
Berikutnya"
https://id.tradingview.com/new...:~:text=TradingView,Berikutnya
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.