Note

Harga Bitcoin Melorot Kesulitan Tembus US$ 70 Ribu, Ada Apa?

· Views 27

Harga Bitcoin Melorot Kesulitan Tembus US$ 70 Ribu, Ada Apa?

Penulis : Indah Handayani

 26 Okt 2024 | 09:40 WIB

BAGIKAN


Ilustrasi aset kripto(FOTO: REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo)

JAKARTA, investor.id - Pasar kripto jatuh dalam 24 jam terakhir. Bahkan, harga Bitcoin melorot dan kesulitan menembus US$ 70 ribu gara-gara Wall Street Journal (WSJ) melaporkan adanya penyelidikan Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS) terhadap penerbit stablecoin Tether.



Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Sabtu (26/10/2024) pukul 09.20 WIB, kapitalisasi pasar kripto global terkoreksi 2,7% menjadi US$ 2,26 triliun dalam 24 jam. Kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) terpangkas 2,2% dalam 24 jam terakhir. Saat ini, harga Bitcoin di level US$ 66.438 per koin atau setara Rp 1,04 miliar (kurs, Rp 15.695).


Baca Juga:

Harga Emas Antam (ANTM) Hari Ini Kian Menjadi-jadi, Tembus Rekor Tertinggi Lagi

Hal serupa juga terjadi pada Ethereum (ETH) yang anjlok 3,3% menjadi US$ 2.436 per koin. Sedangkan Binance (BNB) ambles 3,4% dalam 24 jam. Sehingga BNB dibanderol dengan harga US$ 574 per koin.


Advertisement

Dikutip dari CoinDesk, harga Bitcoin hampir menyentuh US$ 70 ribu, tapi berbalik jatuh setelah laporan investigasi Departemen Kehakiman AS (DOJ) terhadap penerbit stablecoin Tether terkait dugaan pelanggaran sanksi dan aturan anti pencucian uang.


Stablecoin, jenis mata uang kripto yang nilainya dipatok pada aset lain seperti dolar AS, menarik perhatian karena stabilitasnya di pasar. Tether (USDT) adalah stablecoin terbesar dengan kapitalisasi pasar lebih dari US$ 120 miliar dan menjadi yang paling banyak digunakan di dunia.


Baca Juga:

Harga Emas Makin Silau Dipicu Ketegangan Timur Tengah dan Ketidakpastian Pemilu AS

Pada awal perdagangan, harga kripto mengalami kenaikan signifikan, dengan bitcoin (BTC) hampir mencapai US$ 69 ribu. Bitcoin diprediksi akan mencoba menembus level US$ 70 ribu untuk pertama kalinya dalam tiga bulan terakhir pada perdagangan akhir pekan ini.


Tak lama setelah laporan ini tersebar, Chief Technology Officer Tether Paolo Ardoino merespons di platform X. Ardoino menyebut laporan WSJ sebagai ‘kebisingan lama yang diulang’. Menurut Ardoino, tidak ada indikasi bahwa Tether saat ini sedang dalam penyelidikan.



 


Editor: Indah Handayani ([email protected])

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.