Amerika Serikat

USD melemah terhadap pesaing utamanya – EUR, JPY, dan GBP.

Investor fokus pada indeks pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) untuk bulan September: meningkat dari 0,2% menjadi 0,3% MoM dan tetap pada 2,7% bukannya 2,6% YoY yang diharapkan. Dengan demikian, tekanan inflasi dalam ekonomi Amerika telah stabil, yang mungkin memberi pejabat Federal Reserve AS argumen untuk mengurangi jumlah penyesuaian suku bunga tahun ini menjadi satu, sebesar 25 basis poin. Jumlah klaim pengangguran awal minggu lalu disesuaikan sebesar 216,0 ribu, yang lebih rendah dari perkiraan 229,0 ribu dan angka sebelumnya 228,0 ribu, sementara jumlah total warga negara yang menerima bantuan dari negara menurun dari 1,888 juta menjadi 1,862 juta bukannya peningkatan yang diharapkan menjadi 1,890 juta. Dengan demikian, pasar tenaga kerja sekali lagi menunjukkan ketahanan terhadap langkah-langkah regulator saat ini, yang dapat menyebabkan pendekatan yang hati-hati ketika menyesuaikan kebijakan moneter.

Zona Euro

EUR menguat terhadap USD, melemah terhadap JPY, tetapi memiliki dinamika yang ambigu jika dipasangkan dengan GBP.

Investor fokus pada publikasi data inflasi awal untuk bulan Oktober: indeks harga konsumen (IHK) meningkat dari ˗0,1% menjadi 0,3% MoM dan dari 1,7% menjadi 2,0% YoY, sementara indikator inti tumbuh dari 0,1% menjadi 0,2%, MoM dan tetap pada 2,7% YoY dengan estimasi awal 2,6%. Kenaikan harga yang paling kentara (sebesar 2,9%) adalah makanan, alkohol, dan tembakau. Data ini bertentangan dengan pendapat para pejabat Bank Sentral Eropa (ECB) yang khawatir akan perlambatan pertumbuhan harga konsumen yang terlalu kuat di Zona Euro dan mengurangi kemungkinan percepatan laju pelonggaran kebijakan moneter dari 25 basis poin menjadi 50 basis poin. Meskipun demikian, para ahli yakin bahwa tindakan "dovish" regulator akan terus berlanjut. Penguatan euro difasilitasi oleh publikasi data penjualan eceran bulan September dalam ekonomi Jerman, yang ternyata positif: MoM, volume penjualan tumbuh sebesar 1,2% bukannya penurunan yang diharapkan sebesar 0,7%, dan YoY, meningkat sebesar 3,8% dengan perkiraan 1,6%.

Inggris Raya

GBP menguat terhadap USD tetapi menunjukkan dinamika yang ambigu jika dipasangkan dengan EUR dan JPY.

Fokus tetap pada anggaran pemerintah baru, yang disampaikan kemarin oleh Menteri Keuangan Rachel Reeves, yang telah menimbulkan reaksi beragam di kalangan investor. Dokumen tersebut mengasumsikan peningkatan pajak yang signifikan untuk memastikan penerimaan 40,0 miliar pound ke kas negara: khususnya, kontribusi perusahaan terhadap Dana Asuransi Nasional (NI) akan meningkat menjadi 15,0%, sementara pajak keuntungan modal (CGT) akan meningkat dari 10,0% menjadi 18,0% untuk pembayar pajak dengan tarif rendah dan dari 20,0% menjadi 24,0% untuk pembayar pajak dengan tarif tinggi. Semua ini dapat memberikan tekanan signifikan pada bisnis, mengurangi kemungkinan pertumbuhan laba, yang menimbulkan kekhawatiran investor yang meninggalkan pound. Di sisi lain, pemerintah telah berencana untuk meningkatkan pengeluaran untuk kesehatan, pendidikan, dan peningkatan infrastruktur, yang menurut Kantor Pertanggungjawaban Anggaran (OBR), dapat menyebabkan percepatan laju inflasi menjadi 2,6% pada tahun mendatang. Kemungkinan meningkatnya tekanan inflasi dalam perekonomian, pada gilirannya, dapat menyebabkan Bank of England (BoE) menolak melonggarkan kebijakan moneter. Dengan latar belakang ini, analis di perusahaan keuangan Goldman Sachs kini memperkirakan bahwa regulator akan mempertahankan suku bunga pada level saat ini pada bulan Desember, sementara sebelumnya diyakini bahwa pejabat dapat mengurangi biaya pinjaman sebesar 25 basis poin.

Jepang

JPY menguat terhadap EUR dan USD tetapi memiliki dinamika yang ambigu jika dipasangkan dengan GBP.

Investor fokus pada hasil rapat Bank of Japan (BoJ) yang berakhir hari ini, di mana suku bunga acuan dipertahankan pada 0,25%, tetapi para pejabat mengisyaratkan kemungkinan untuk menaikkannya di masa mendatang. Regulator juga memperkirakan bahwa inflasi di tahun-tahun mendatang akan berada dalam target 2,0% dan menekankan kemungkinan pengetatan lebih lanjut kebijakan moneter jika terjadi pemulihan ekonomi lebih lanjut. Namun, Gubernur BoJ Kazuo Ueda mengatakan kepada wartawan bahwa tidak ada rencana khusus untuk menaikkan suku bunga, dan setiap langkah selanjutnya oleh otoritas moneter akan bergantung pada data ekonomi yang masuk. Perlu dicatat bahwa sebagian besar ekonom yang disurvei oleh Reuters masih percaya bahwa Bank of Japan tidak akan beralih ke arah yang "hawkish" dalam waktu dekat tetapi akan memulai tindakan aktif pada Maret 2025.

Australia

AUD melemah terhadap EUR, GBP, dan JPY tetapi memiliki dinamika yang ambigu jika dipasangkan dengan USD.

Data penjualan ritel bulan September dirilis hari ini dan hasilnya negatif, naik 0,1% dari bulan ke bulan, bukan 0,3% seperti yang diharapkan. Statistik tersebut menyoroti tekanan pada keuangan rumah tangga Australia akibat inflasi yang terus tinggi dan penolakan Bank Sentral Australia (RBA) untuk memangkas suku bunga. Data konstruksi awal bulan September juga dirilis hari ini, dengan izin bangunan naik 4,4%, bukan 2,2% seperti yang diharapkan, sementara izin rumah keluarga tunggal naik 2,2%.

Minyak

Harga minyak sedang berupaya moderat untuk tumbuh hari ini.

Laporan cadangan minyak yang diterbitkan kemarin oleh Badan Informasi Energi Departemen Energi AS (EIA) mencatat penurunan 0,515 juta barel, bukannya koreksi 1,500 juta barel, sementara cadangan bensin turun 2,707 juta barel dan sulingan – sebesar 0,977 juta barel. Data aktivitas bisnis Oktober di Tiongkok yang diterbitkan hari ini mencatat pertumbuhannya, yang menunjukkan bahwa langkah-langkah pemerintah untuk mendukung ekonomi telah efektif: PMI Manufaktur meningkat dari 50,0 poin menjadi 50,2 poin, dan PMI Jasa – dari 49,8 poin menjadi 50,1 poin. Dukungan tambahan untuk harga disediakan oleh ekspektasi penundaan peningkatan produksi minyak sebesar 180,0 ribu barel per hari oleh OPEC . Menurut Reuters, produsen dapat memutuskan hal ini paling cepat minggu depan.