• Suku bunga acuan Australia ditetapkan tetap tidak berubah pada 4,35% pada bulan November.
• Fokus tetap pada komentar Gubernur Bank Sentral Australia Michele Bullock dan prakiraan ekonomi terkini.
• Dolar Australia bisa melemah jika Gubernur RBA Bullock meningkatkan taruhan untuk penurunan suku bunga pada bulan Desember.

Bank Sentral Australia (RBA) diperkirakan akan kembali bersikap ketat terhadap kebijakan moneternya, memperpanjang jeda hingga pertemuan kedelapan berturut-turut pada hari Selasa.

RBA akan mempertahankan Suku Bunga Tunai Resmi (OCR) pada 4,35% setelah pertemuan kebijakan November. Keputusan tersebut akan diumumkan pada pukul 03:30 GMT, diikuti oleh konferensi pers Gubernur Michele Bullock pada pukul 04:30 GMT.

Bank Sentral Australia tetap pada pendiriannya lagi

Dengan keputusan tidak adanya perubahan suku bunga yang sudah diperhitungkan sepenuhnya bulan ini, perhatian pasar akan tertuju pada perkiraan ekonomi terkini dari RBA dan konferensi pers Gubernur Michele Bullock untuk petunjuk baru tentang waktu pemotongan suku bunga pertama bank sentral sejak siklus pengetatan pasca-covid.

Inflasi mendasar yang kuat dan kondisi pasar tenaga kerja yang ketat terus mendukung sikap hati-hati bank sentral Australia.

Pengukur inflasi pilihan RBA, Indeks Harga Konsumen Rata-rata Terpangkas (IHK) tahunan, melambat menjadi 3,5% dari 4,0% pada kuartal ketiga tetapi tetap di atas target Bank sebesar 2%-3%. Inflasi sektor jasa juga tetap tinggi.

Selain itu, laporan tahunan RBA yang diterbitkan pada tanggal 25 Oktober menegaskan kembali bahwa inflasi tidak akan berkelanjutan dalam target 2%-3% selama 'satu atau dua tahun lagi'.

Sementara itu, ekonomi Australia menambah 64.100 lapangan kerja pada bulan September, melampaui estimasi kenaikan bersih sebesar 25.000 lapangan kerja. Dari lapangan kerja baru yang tercipta pada bulan September, 51.600 merupakan pekerjaan penuh waktu. Tingkat Pengangguran tetap tidak berubah pada angka 4,1% pada bulan September, dibandingkan dengan perkiraan kenaikan menjadi 4,2%.