• Emas memperpanjang reli ke $2.650, mengabaikan penguatan Dolar AS di tengah permintaan terhadap aset-aset safe haven.
• Meningkatnya konflik Rusia-Ukraina dan ancaman nuklir dari Putin berkontribusi terhadap lonjakan Emas.
• Komentar Gubernur Fed memberikan wawasan beragam tentang arah potensial kebijakan moneter AS pada bulan Desember.

Harga emas naik, memperpanjang kenaikannya untuk hari ketiga berturut-turut, mengabaikan Dolar AS yang menguat karena penghindaran risiko meningkatkan aset safe haven. Logam emas telah naik lebih dari 3,40% selama seminggu, dengan pembeli mengincar angka $2.700. XAU/USD diperdagangkan pada $2.650, naik 0,69%.

Penurunan harga emas batangan ke level terendah dalam dua bulan di $2.536 terutama disebabkan oleh investor yang membukukan keuntungan setelah kemenangan Presiden Donald Trump dalam pemilihan umum AS . Kekhawatiran bahwa beberapa usulannya dapat memicu percepatan kembali inflasi membuat imbal hasil obligasi pemerintah AS melonjak dan mendukung Greenback.

Meski demikian, harga Bullion telah naik karena meningkatnya konflik Rusia-Ukraina.

Pada hari Selasa, Presiden Rusia Vladimir Putin mengizinkan penggunaan senjata nuklir sebagai balasan terhadap Barat. Laporan mengungkapkan Gedung Putih mengizinkan Ukraina menggunakan senjata Amerika di dalam wilayah Rusia, menurut para pejabat.

Sementara itu, mata uang Amerika menguat 0,51% pada hari itu, menurut Indeks Dolar AS (DXY), yang melacak kinerja dolar terhadap enam mata uang lainnya. DXY berada di level 106,69 setelah merosot ke level terendah lima hari di level 106,11.