- GBP/USD mempertahankan kenaikan tipis karena Dolar AS terkoreksi ke bawah meskipun pejabat Fed bersikap hati-hati.
- Kenaikan pasangan ini dapat tertahan karena arus masuk aset safe haven di tengah meningkatnya perang Rusia-Ukraina.
- Laporan inflasi Inggris yang lebih panas telah memperkuat kehati-hatian BoE terhadap penurunan suku bunga di masa mendatang.
GBP/USD bergerak naik mendekati 1,2650 selama jam perdagangan Asia pada hari Kamis. Penurunan ini dapat dikaitkan dengan melemahnya Dolar AS (USD). Indeks Dolar AS (DXY), yang mengukur nilai USD terhadap enam mata uang utama lainnya, bertahan di dekat 106,50 pada saat artikel ini ditulis.
Namun, risiko penurunan Dolar AS mungkin terbatas karena pernyataan hati-hati dari pejabat Federal Reserve (Fed). Presiden Fed Boston Susan Collins menyatakan pada hari Rabu bahwa meskipun pemangkasan suku bunga lebih lanjut diperlukan, para pembuat kebijakan harus bertindak hati-hati untuk menghindari tindakan yang terlalu cepat atau terlalu lambat, menurut Bloomberg.
Sementara itu, Gubernur Fed Michelle Bowman menyoroti bahwa inflasi tetap tinggi selama beberapa bulan terakhir dan menekankan perlunya Fed untuk melanjutkan pemotongan suku bunga secara hati-hati.
Jajak pendapat Reuters menunjukkan bahwa hampir 90% ekonom (94 dari 106) mengantisipasi pemotongan 25bps pada bulan Desember, yang menurunkan suku bunga dana federal menjadi 4,25%-4,50%. Para ekonom memperkirakan pemotongan suku bunga yang lebih dangkal pada tahun 2025 karena risiko inflasi yang lebih tinggi dari kebijakan Presiden terpilih Trump. Suku bunga dana federal diperkirakan akan mencapai 3,50%-3,75% pada akhir tahun 2025, yang 50bps lebih tinggi dari proyeksi bulan lalu.
Hot
No comment on record. Start new comment.