• AUD/USD menyerahkan sebagian besar keuntungan intraday sementara Dolar AS masih melemah.
• Dolar AS melemah setelah Trump menominasikan manajer dana lindung nilai veteran Bessent sebagai Menteri Keuangan.
• Investor menunggu data inflasi bulanan Australia untuk panduan suku bunga RBA terbaru.

Pasangan AUD/USD menyerahkan sebagian besar keuntungan intraday-nya setelah menghadapi tekanan jual di dekat level tertinggi intraday 0,6550 pada sesi Amerika Utara hari Senin. Pasangan mata uang Australia turun meskipun Dolar AS (USD) goyah di dekat level terendah intraday, yang menunjukkan bahwa Dolar Australia (AUD) juga berkinerja lemah.

Indeks Dolar AS (DXY), yang melacak nilai Greenback terhadap enam mata uang utama, terkoreksi mendekati 106,80 setelah membukukan titik tertinggi baru dua tahun di 108,00 pada hari Jumat.

Greenback mengawali perdagangan dengan nilai negatif pada hari Senin karena Presiden terpilih Donald Trump memilih manajer dana lindung nilai Scott Bessent sebagai Menteri Keuangan. Reaksi pasar terhadap berita tersebut tampak positif untuk aset berisiko sementara Dolar AS dan imbal hasil obligasi terpukul keras.

Namun, analis di MUFG berkomentar bahwa depresiasi dolar pada hari Senin merupakan koreksi sementara setelah kenaikan tajam pada hari Jumat. Bessent telah mengindikasikan "kemungkinan pendekatan yang lebih seimbang" terhadap tarif perdagangan. Namun, ini tidak akan mengubah prospek ekonomi Amerika Serikat (AS) yang berkinerja jauh lebih baik daripada negara-negara lain.

Minggu ini investor akan fokus pada data Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) AS untuk bulan Oktober untuk mendapatkan arahan suku bunga baru, yang akan dipublikasikan pada hari Rabu. Investor akan mencermati data inflasi inti PCE, pengukur inflasi pilihan Federal Reserve (Fed), yang diperkirakan tumbuh sebesar 2,8%, lebih cepat dari 2,7% pada bulan September.