Amerika Serikat

USD melemah terhadap pesaing utamanya – EUR, GBP, dan JPY.

Investor fokus pada pernyataan Presiden terpilih AS Donald Trump, yang kemarin mengumumkan bahwa pada hari pertama masa jabatannya, ia akan mengenakan bea masuk sebesar 25,0% pada semua barang yang berasal dari Meksiko dan Kanada, serta tambahan 10,0% pada produk yang diproduksi di Tiongkok. Janji-janji ini memicu reaksi beragam dari pasar: beberapa ahli mencatat bahwa tarif terhadap Tiongkok ternyata jauh lebih rendah dari perkiraan sebelumnya sebesar 60,0%, sehingga meningkatkan kemungkinan bahwa konflik perdagangan yang serius dapat dihindari. Meskipun demikian, beberapa investor khawatir bahwa rencana yang diumumkan akan disesuaikan dari waktu ke waktu. Selain itu, penguatan dolar saat ini terbatas, karena hari ini pukul 21:00 (GMT 2) pasar sedang menunggu publikasi risalah rapat terakhir Federal Reserve AS, yang dapat menjelaskan ketidakpastian tindakan lebih lanjut oleh otoritas moneter. Dilihat dari komentar terbaru, tidak ada konsensus di antara para pejabat tentang kelayakan menurunkan suku bunga pada bulan Desember: beberapa dari mereka, yang dipimpin oleh ketua regulator Jerome Powell, mempertanyakan langkah ini, sementara presiden Federal Reserve Bank (FRB) Minneapolis, Neel Kashkari, menganggap pengurangan biaya pinjaman sebesar 25 basis poin pada pertemuan berikutnya cukup masuk akal.

Zona Euro

EUR menguat terhadap GBP dan USD tetapi memiliki dinamika yang ambigu jika dipasangkan dengan JPY.

Investor fokus pada komentar para politisi terkemuka dari Bank Sentral Eropa (ECB). Kemarin, kepala Bundesbank Joachim Nagel mengatakan bahwa untuk sepenuhnya mengalahkan percepatan harga konsumen, perlu untuk mengurangi biaya pinjaman secara bertahap, tanpa mengambil langkah-langkah drastis. Ia memperingatkan bahwa pertumbuhan upah masih terlalu cepat, inflasi inti signifikan, dan kebijakan perdagangan pemerintahan baru AS dapat menyebabkan ketidakstabilan tambahan. Pejabat itu juga mencatat bahwa ekonomi Jerman belum dapat pulih selama lebih dari dua tahun, dan stagnasi kemungkinan terjadi pada kuartal terakhir tahun ini. Wakil Presiden ECB Luis de Guindos setuju dengan posisi Nagel, mengatakan hari ini bahwa regulator harus menurunkan suku bunga karena tekanan inflasi menurun, dan memperingatkan bahwa penerapan tarif perdagangan AS dapat menyebabkan tindakan pembalasan dari otoritas UE. Terakhir, Gubernur Bank Prancis François Villeroy de Galhau mencatat bahwa kebijakan pemerintahan Donald Trump meningkatkan risiko terhambatnya pertumbuhan ekonomi global: menaikkan tarif perdagangan mungkin berdampak terbatas pada dinamika harga konsumen di Zona Euro tetapi akan menyebabkan biaya pinjaman tetap tinggi dalam jangka panjang.

Inggris Raya

GBP menguat terhadap USD tetapi melemah terhadap EUR dan JPY.

Hari ini, data dari Konfederasi Industri Inggris (CBI) diterbitkan: volume penjualan turun dari ˗6,0 poin menjadi ˗18,0 poin dengan estimasi awal ˗14,0 poin, dan indeks penilaian situasi terkini turun dari ˗13,0 poin menjadi ˗21,0 poin, sebagai respons terhadap indeksasi pajak dalam anggaran pemerintah, yang baru-baru ini disampaikan oleh Menteri Keuangan Rachel Reeves. Selain itu, survei terhadap anggota CBI menunjukkan bahwa 61,0% perusahaan mencatat penurunan daya tarik investasi di Inggris, dan hampir 50,0% bermaksud mengurangi staf atau memperlambat pertumbuhan upah karena pertumbuhan signifikan dalam biaya jaminan sosial. Berusaha menenangkan investor, Rachel Reeves mengatakan bahwa kenaikan pajak lebih lanjut tidak direncanakan, karena para pejabat telah berhasil menciptakan basis yang stabil untuk pertumbuhan ekonomi di masa mendatang.

Jepang

JPY menguat terhadap USD dan GBP tetapi memiliki dinamika yang ambigu jika dipasangkan dengan EUR.

Hari ini, data indeks harga jasa korporasi untuk bulan Oktober telah dipublikasikan: alih-alih penurunan yang diharapkan menjadi 2,5%, indikator tersebut menguat dari 2,8% menjadi 2,9% karena pertumbuhan biaya perbaikan dan konstruksi peralatan. Akselerasi laju inflasi di sektor korporasi meningkatkan kemungkinan Bank Jepang (BoJ) menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan bulan Desember. Perlu juga dicatat publikasi penilaian pemerintah terhadap ekonomi nasional hari ini: menurut dokumen tersebut, ekonomi pulih dengan kecepatan sedang, tetapi pada saat yang sama, para pejabat memperingatkan potensi dampak negatif dari kebijakan Presiden AS terpilih Donald Trump dalam waktu dekat.

Australia

AUD melemah terhadap GBP, EUR, dan JPY tetapi memiliki dinamika yang ambigu jika dipasangkan dengan USD.

Pada hari Rabu pukul 02:30 (GMT 2), data Oktober mengenai indeks harga konsumen (CPI) tahunan rata-rata akan dipublikasikan: indikator tersebut diperkirakan akan naik dari 2,1% menjadi 2,5% tetapi akan tetap berada dalam kisaran target Reserve Bank of Australia (RBA) sebesar 2,0–3,0%, yang telah dicapai sejak bulan Agustus. Meskipun data tersebut dapat mengonfirmasi stabilisasi tekanan inflasi, menurut para ahli, regulator Australia tidak mungkin mulai menyesuaikan kebijakan moneter sebelum musim semi tahun depan.

Minyak

Harga minyak mencoba pulih hari ini setelah penurunan tajam pada hari Senin menyusul laporan kemungkinan gencatan senjata antara Israel dan organisasi militan Lebanon, Hizbullah.

Perlu dicatat juga bahwa reaksi pasar terhadap tarif 25,0% atas barang dari Kanada yang diumumkan oleh Presiden terpilih AS Donald Trump tertahan: para ahli percaya bahwa tarif baru tidak akan memengaruhi minyak, karena akan sulit untuk menggantinya dengan pasokan dari negara lain. Pada siang hari, investor mengharapkan publikasi data mingguan tentang cadangan dari American Petroleum Institute (API): data tersebut dapat bertambah sebesar 0,250 juta barel, yang akan menekan harga energi.