• Harga perak turun hampir 3% menyusul laporan bahwa Israel dan Hizbullah hampir mencapai kesepakatan gencatan senjata.
• Presiden terpilih Donald Trump berencana untuk mengenakan tarif impor dari Meksiko, Kanada, dan China.
• Perak yang tidak memberikan imbal hasil mengalami kesulitan karena optimisme pasar obligasi menyusul pemilihan Scott Bessent sebagai Menteri Keuangan AS.

Harga perak (XAG/USD) berkisar sekitar $30,40 per troy ounce selama jam perdagangan Asia pada hari Selasa, setelah penurunan hampir 3% pada sesi sebelumnya. Risiko penurunan aset safe haven seperti logam perak ini terkait dengan laporan yang menunjukkan bahwa Israel dan Hizbullah hampir mencapai kesepakatan gencatan senjata.

Selain itu, harga perak berdenominasi dolar telah tertekan oleh dolar AS (USD) yang lebih kuat setelah Presiden terpilih Donald Trump mengumumkan rencana untuk mengenakan tarif sebesar 25% pada semua impor dari Meksiko dan Kanada mulai hari pertama menjabat, di samping tarif tambahan sebesar 10% pada barang-barang dari China. Dolar AS yang lebih kuat membuat logam mulia lebih mahal bagi pembeli asing, yang berdampak negatif pada permintaan perak.

Perak yang tidak memberikan imbal hasil menghadapi tekanan penurunan karena optimisme di pasar obligasi menyusul terpilihnya Scott Bessent sebagai Menteri Keuangan AS dalam pemerintahan yang akan datang. Bessent telah menganjurkan pendekatan bertahap terhadap pembatasan perdagangan dan menyatakan kesediaan untuk menegosiasikan tingkat tarif dalam koordinasi dengan Presiden terpilih Donald Trump.