Ada alasan kuat bagi Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya (OPEC ) untuk memperpanjang waktu normalisasi produksinya hingga kuartal kedua tahun 2025 untuk mendapatkan gambaran pasar yang lebih jelas, kata kepala strategi komoditas RBC Helima Croft dalam sebuah catatan, yang dilaporkan oleh Bloomberg.
Rusia melihat ekspor minyak mentahnya melalui laut mengalami penurunan terbesar sejak Juli, dengan pengiriman merosot ke level terendah dalam dua bulan. Arus menuju pembeli utama India turun tajam sehubungan dengan itu, Reuters melaporkan.
Pedagang minyak menunjukkan bahwa premi risiko atas situasi di Timur Tengah masih memiliki ruang untuk diperhitungkan sekarang karena kesepakatan gencatan senjata sudah dekat antara Israel dan Hizbullah, Bloomberg melaporkan.
Pejabat dari Irak, Rusia, dan Arab Saudi (tiga negara terbesar di OPEC ) bertemu di Baghdad untuk membahas pasar energi hanya beberapa hari sebelum OPEC mengadakan pertemuan akhir tahun pada hari Minggu, Bloomberg melaporkan.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
Hot
No comment on record. Start new comment.