• USD/JPY merosot mendekati 151,50 karena koreksi Dolar AS semakin meluas.
• Dolar AS menyentuh titik terendah mingguan menjelang data inflasi PCE AS untuk bulan Oktober.
• BofA melihat pasangan ini menuju lintasan penurunan jangka panjang.

Pasangan USD/JPY turun sekitar 1%, anjlok mendekati 151,50 pada jam perdagangan Eropa pada hari Rabu. Aset tersebut anjlok karena Dolar AS (USD) memperpanjang koreksinya yang dipicu oleh para pelaku pasar yang mengantisipasi Scott Bessent, pencalonan Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Donald Trump untuk Menteri Keuangan, akan mempertahankan disiplin fiskal dan stabilitas politik meskipun berfokus pada pemenuhan agenda ekonomi Trump.

Indeks Dolar AS (DXY), yang mengukur nilai Greenback terhadap enam mata uang utama, mencatatkan level terendah mingguan baru di dekat 106,30. Scott Bessent mengatakan bahwa ia akan fokus pada penurunan defisit anggaran melalui pemotongan belanja dan penerapan tarif dengan pendekatan "bertahap". Sebuah langkah yang tidak akan mengakibatkan peningkatan inflasi yang signifikan seperti yang dikhawatirkan.

Sementara itu, Bank of America (BofA) menyarankan agar berhati-hati dalam memilih penguatan Yen Jepang (JPY) jangka pendek karena melihat mata uang tersebut bergerak ke lintasan bearish jangka panjang. BofA mengatakan bahwa kebijakan seperti tarif yang lebih tinggi dan kontrol imigrasi yang lebih ketat dari pemerintahan AS yang baru dapat memicu lingkungan risk-off, yang awalnya mendukung yen. Namun, BofA mengantisipasi koreksi pada awal 2025 dan memproyeksikan pasangan USD/JPY akan naik ke 160,00 pada akhir 2025 dengan ekspektasi bahwa aliran modal jangka panjang dari Jepang ke AS akan meningkat pada paruh kedua 2025 karena langkah-langkah deregulasi.