Note

Prediksi Inflasi di Depan Mata Sebabkan Greenback Kurang Gairah

· Views 22

Dollar AS turun di sesi perdagangan Rabu (5/1) sebesar 0,38% ke angka 95,8. Mata uang tersebut turun akhirnya turun setelah kokoh di leverl tinggi. Ada beberapa hal yang menyebabkannya dan tidak bisa dilepaskan dari kondisi perekonomian negeri Paman Sam tersebut. Selain itu, kondisi pandemi Covid-19 yang memunculkan varian Omicron juga diduga menjadi salah satu penyebabnya.

The Fed Sudah Memprediksinya

Kesimpulan rapat The Fed menggarisbawahi perihal kebijakan dari para petinggi bank sentral mengenai inflasi yang sudah diprediksi datang. Sudah seharusnya para petinggi tersebut membuat kebijakan yang mampu meredam tingkat inflasi agar tidak terlalu berpengaruh bagi perekonomian AS.

Salah satu kebijakan yang disorot, yaitu kenaikan suku bunga yang pada bulan Maret nanti sebesar seperempat poin dan di bulan Mei tahun ini bisa satu poin penuh. Presiden The Fed Minneapolis, Neil Kaskhari mengungkapkan bahwa kenaikan suku bunga dua kali pada tahun ini hingga di bulan Mei nanti dibutuhkan untuk mengimbangi tingkat inflasi yang bisa menyebabkan Dollar AS turun. Kaskhari menambahkan pihaknya harus sebisa mungkin menjaga suku bunga di kisaran nol hingga tahun 2024 nanti.

ADP Employment Change Gagal Memberikan Dungan

Optimisme yang dinyatakan The Fed sepertinya tidak bisa mengubah dukungan bagi penguatan nilai dollar AS. Buktinya, data dari ADP Employment Change menyebutkan bahwa pertumbuhan sektor ekonomi AS sudah melebihi harapan yang digaungkan. Salah satu yang terasa adalah pertumbuhan di sektor swasta yang naik signifikan.

Ketua ekonom dari ADP Employment, Nela Richardson mengatakan bahwa penyebab tumbuhnya sektor swasta tersebut dikarenakan para pelaku pasar sudah mulai melupakan pandemi yang sebelumnya diisi oleh varian Delta. Sementara hingga sekarang, varian Omicron belum dirasakan dampak buruknya. Oleh karena itu, pihaknya berharap kondisi semacam ini tetap dipertahankan agar pertumbuhan ekonomi di AS secara umum meningkat.

Meskipun optimisme dan pertumbuhan di sektor swasta meningkat, tetapi bayangan inflasi di AS yang sudah di depan mata tidak bisa dibiarkan begitu saja. Isu inflasi yang menjadi penyebab utama Dollar AS turun kali ini.

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.