Pasardana.id - Dampak Invasi Rusia ke wilayah kedaulatan Ukraina dinilai tidak terlalu berdampak pada kondisi ekonomi Indonesia, khususnya pasar modal.
Bahkan, jika perang itu akan berlarut, malah akan membawa kontribusi positif bagi Indonesia, karena Indonesia merupakan penghasil komoditas terbesar di dunia.
Menurut analis B-Trade, Andhika Cipta Labora, kondisi geopolitik Rusia dan Ukraina yang memanas tidak akan berdampak signifikan terhadap pasar modal Indonesia.
Justru dari segi fundamental, terjadinya perang dapat membawa kontribusi positif bagi Indonesia.
“Karena Indonesia merupakan penghasil komoditas terbesar di dunia,” ulas dia kepada media, Kamis (24/2/2022).
Hanya saja, dia menyarankan kepada pelaku pasar untuk menghindari saham-saham yang memiliki kapitalisasi pasar besar yang bisa menjadi penekan indeks.
Pada saat bersamaan, para pelaku pasar bisa mencermati saham-saham di sektor komoditas.
“Karena dengan adanya perang akan menaikan harga komoditas,” kata dia.
Sementara itu, Ekonom Senior PT Samuel Sekuritas Indonesia, Fikri C. Permana menilai, efek perang Rusia-Ukraina terhadap pasar modal Indonesia akan bersifat sesaat, dan lebih menyebabkan perilaku berhati-hati di pasar.
Bahkan di sisi lain, dia melihat invasi Rusia-Ukraina akan berdampak pada peningkatan harga komoditas yang harusnya berdampak positif bagi ekspor dan sektor komoditas dalam negeri, karena adanya lonjakan permintaan di global.
“Karenanya, pilihan utama di sektor tambang tersebut adalah saham ANTM dan saham BBTN serta ASII untuk mengantisipasi pemulihan ekonomi yang lebih baik ke depannya,” pungkas dia.
Hot
No comment on record. Start new comment.