Note

Ekonomi Goncang, Putin Teken Dekret Kebijakan Baru

· Views 135

Jakarta, IDN Times - Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani dekret yang merilis sejumlah kebijakan sementara bidang ekonomi, demikian diumumkan kantor kepresidenan, Kremlin, pada Selasa (1/3/2022). Ini dilakukan Putin untuk menjamin stabilitas keuangan negara tersebut, di tengah tekanan atas berbagai sanksi, dilansir Xinhua.

Dalam hitungan minggu, kondisi perekonomian Rusia karut marut. Bank sentral dilumpuhkan oleh sanksi, mata uang rubel anjlok 30 persen pada Senin, dan suku bunga acuan dinaikkan lebih dari dua kali lipat hingga 20 persen.

Bank-bank besar diblokir dari sistem pembayaran internasional (SWIFT) dan kontrol modal menghambat aliran uang. Di berbagai daerah, terlihat antrean panjang warga di ATM untuk menarik uang asing.

Baca Juga: Tertekan Banyak Sanksi, Ekonomi Rusia Diramal Minus 20 Persen

1. Kebijakan-kebijakan baru mengatasi dampak sanksi

Ekonomi Goncang, Putin Teken Dekret Kebijakan BaruSeseorang bereaksi saat demo pro Ukraina dekat Downing Street, di London, Inggris, Kamis (24/2/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Peter Cziborra.

Kebijakan-kebijakan tersebut akan diambil sebagai respons terhadap sejumlah sanksi anti-Rusia dari Amerika Serikat, negara-negara lain, serta sejumlah organisasi internasional, menurut dekret tersebut.

Salah satu kebijakan baru itu adalah Rusia akan melarang arus keluar mata uang asing dalam jumlah yang melebihi dana setara 10 ribu dolar AS (sekitar Rp143,89 juta) mulai Rabu (2/3).

Pembatasan terkait transaksi sekuritas, real estat, dan pinjaman akan diberlakukan terhadap warga negara asing yang berkaitan dengan negara-negara yang melakukan tindakan anti-Rusia.

Baca Juga: Deretan Sanksi Dunia untuk Rusia akibat Menginvasi Ukraina

2. Proyeksi perekonomian Rusia terpangkas dengan adanya sanksi-sanksi

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

  • 6 Komunitas Bisnis Terbesar di Indonesia, Kamu Mau Gabung?
  • Naik! Ini Daftar Harga Elpiji Nonsubsidi di Seluruh Wilayah Indonesia
  • Meski Happy, Mitra Driver Gojek Keluhkan Ini saat Pakai Motor Listrik
Ekonomi Goncang, Putin Teken Dekret Kebijakan BaruPresiden Rusia Valdimir Putin (Sergei Karpukhin/REUTERS/ANTARA FOTO)

Dengan berbagai tekanan dari sanksi, JPMorgan memprediksi ekonomi Rusia di kuartal II-2022 minus 20 persen.

JP Morgan juga menurunkan proyeksi tren pertumbuhan Rusia menjadi 1 persen dari 1,75 persen dikarenakan ketegangan militer yang terjadi dan juga tekanan ekonomi. Bahkan, ekspansi perekonomian negara tersebut diprediksi akan terhambat di tahun-tahun mendatang.

Selain itu, JP Morgan juga memprediksi inflasi Rusia akan mencapai 10 persen pada akhir 2022, dan akan menimbulkan risiko tinggi pada perekonomian.

Baca Juga: Raksasa Migas Dunia Ramai-Ramai Cabut dari Rusia

3. Deretan sanksi bagi Rusia

Ekonomi Goncang, Putin Teken Dekret Kebijakan BaruWarga membawa poster saat protes anti perang, setelah Rusia meluncurkan operasi militer besar terhadap Ukraina, di depan Kantor PBB in Jenewa, Swiss, Sabtu (26/2/2022). (ANTARA FOTO/REUTERS/Pierre Albouy/WSJ/cfo)

Sebelumnya, Senin (28/2/2022), Putin juga menandatangani dekret yang mengumumkan "kebijakan-kebijakan ekonomi khusus" untuk meredam dampak dari gelombang baru sanksi Barat di tengah operasi militer khusus Rusia di Ukraina.

Sanksi pertama dijatuhkan Amerika Serikat (AS) dengan melarang dua bank Rusia, yakni Vnesheconombank (VEB) dan Promsvyazbank (PSB) bertransaksi di Negeri Paman Sam tersebut. Aset-aset Rusia di AS juga telah dibekukan.

Sementara itu, Komisi Eropa juga telah memberikan sanksi pada Rusia berupa pembekuan cadangan internasional Bank Sentral Rusia senilai 630 miliar dolar AS. Pembekuan itu melumpuhkan aset-aset Bank Sentral Rusia, membekukan transaksi, sehingga Bank Sentral Rusia tidak bisa mencairkan asetnya.

Negara-negara barat juga telah sepakat mendepak Rusia dari sistem perbankan Society Worldwide Interbank Financial Telecommunication (SWIFT). Padahal, sistem tersebut berperan penting dalam transaksi pembayaran dan pengiriman dana internasional.

Tak hanya itu, sebagian besar negara Eropa dan negara tetangga, telah menutup akses ke wilayah udara mereka dari pesawat Rusia. Maskapai pesawat Rusia ditolak di belasan negara sebagai sanksi atas invasi ke Ukraina.

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.