Note

Dolar AS Meroket, Yuan China Anjlok Tertekan Covid-19 Shanghai

· Views 25
Dolar AS Meroket, Yuan China Anjlok Tertekan Covid-19 Shanghai Dolar AS Menguat. (Foto: Okezone.com/Reuters)

NEW YORK - Dolar AS mencapai level tertinggi dalam dua tahun di akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB). Dolar AS mendapat dorong karena gelombang penghindaran risiko menghantam pasar global.

Sementara yuan China membukukan penurunan beruntun terbesarnya dalam hampir empat tahun di tengah meningkatnya kekhawatiran perlambatan ekonomi di ekonomi terbesar kedua di dunia itu.

Dengan perang di Ukraina memasuki bulan ketiga dan kekhawatiran yang berkembang dari wabah Covid-19 di seluruh China memicu kejatuhan saham China. Investor pun membuang pasar mata uang kesayangan seperti dolar Australia dan yuan China di luar negeri.

Baca Juga: Dolar AS Sentuh Level Tertinggi dalam 2 Tahun Terakhir

Terhadap sekeranjang mata uang saingannya, dolar naik menjadi 101,86, level yang terakhir diuji pada Maret 2020. Terakhir di 101,76, naik 0,7 persen, merupakan persentase kenaikan harian terbesar sejak 11 Maret.

"Dolar semakin populer mengingat prospek ekonomi dunia yang lebih redup, ditambah dengan retorika tegas Federal Reserve tentang kenaikan suku bunga besar untuk membantunya menjinakkan inflasi," kata Analis Pasar Senior Western Union Business Solutions, Joe Manimbo, dikutip dari Antara, Selasa (26/4/2022).

"Perjuangan China untuk menahan Covid-19 menambah penghindaran risiko yang sebagian berada di belakang dominasi dolar," tambahnya.

Baca Juga: Suku Bunga The Fed Bakal Naik, Dolar AS ke Luar dari Level Terendah

Yuan China jatuh ke level terendah satu tahun terhadap dolar dan terakhir turun 0,9% pada 6,5615 yuan per dolar AS.

Bank sentral China (PBoC) mengatakan akan memotong rasio persyaratan cadangan valas (RRR) sebesar 100 basis poin menjadi 8,0% mulai 15 Mei, untuk "meningkatkan kemampuan lembaga keuangan menggunakan dana valuta asing", menurut sebuah pernyataan daring. Itu adalah langkah yang bertujuan untuk memperlambat depresiasi yuan.

"Kami memperkirakan pemotongan RRR ini akan memperlambat depresiasi yuan dalam waktu dekat, meskipun itu juga akan bergantung pada jalur dolar AS yang luas dan sentimen keseluruhan terhadap pertumbuhan China," kata Goldman Sachs dalam sebuah catatan penelitian.

Aussie, yang merupakan salah satu pencetak keuntungan terbesar pada kuartal pertama 2022 berkat melonjaknya harga-harga komoditas, turun secara luas. Dolar Australia melemah 0,9 persen terhadap dolar AS menjadi 0,7176 dolar AS dan turun 1,4 persen terhadap yen Jepang menjadi 91,88 yen.

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.