IHSG Ditutup Melemah 7 Hari Berturut-turut
JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup melemah pada perdagangan Jumat (9/12/2022). Ini menjadi kali ketujuh secara berturut-turut indeks Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup di zona negatif.
Melansir data RTI, lagi-lagi sepanjang hari ini IHSG terus bergerak di zona merah. Indeks harga bursa saham nasional terpantau tidak bergairah, hingga akhirnya ditutup melemah 89,11 poin atau 1,31 persen ke 6.715,12.
Statistik menunjukkan mayoritas atau 347 saham melemah, 185 saham menguat, dan 163 lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi perdagangan sepanjang hari ini mencapai Rp 13,61 triliun, dengan volume saham yang ditransaksikan mencapai 22,74 miliar saham.
Baca juga: Saham GOTO ARB Berjilid-jilid, Manajemen Buka Suara Lewat Public Expose Insidentil
Data BEI menunjukkan, seluruh indeks sektoral melemah, dengan sektor energi mencatat koreksi paling dalam, yakni sebesar 2,58 persen, diikuti sektor teknologi merosot 1,77 persen, dan sektor industri turun 1,46 persen.
Saham GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) kembali menjadi top loser dalam indeks LQ45, dengan koreksi sebesar 7 persen ke Rp 93. Kemudian diikuti Bank Jago (ARTO) melemah 6,86 persen ke Rp 3.530, dan Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) turun 6,72 persen ke Rp 2.500.
Di sisi lain, Tower Bersama (TBIG) menjadi top gainer dalam indeks yang sama dengan kenaikan sebesar 4,76 persen ke Rp 2.420, diikuti BFI Finance (BFIN) menguat 1,38 persen ke Rp 1.105, dan Chandra Asri Petrochemical (TPIA) naik 1,28 persen ke Rp 2.370.
Berbeda dengan IHSG, bursa regional terpantau kompak bergerak di zona positif, di mana indeks Nikkei menguat 1,18 persen, Hang Seng Hong Kong melesat 2,32 persen, Shanghai Komposit menguat 0,30 persen, dan Strait Times naik 0,16 persen.
Baca juga: Mengenal Istilah ARB di Bursa Efek
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Reprinted from Kompas,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.